
Pantau - Menteri Perdagangan dan Pariwisata Australia, Don Farrell, mengecam rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan menaikkan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50 persen mulai 4 Juni 2025.
Farrell menyebut kebijakan tersebut sebagai tindakan yang "tidak dapat dibenarkan" dan "merugikan diri sendiri" dari sisi ekonomi.
Trump mengumumkan kebijakan ini pada Jumat, 30 Mei 2025, dengan alasan perlindungan terhadap industri baja dan aluminium domestik dari persaingan asing.
Menanggapi langkah tersebut, Farrell menegaskan bahwa posisi pemerintah Australia tetap "konsisten dan jelas", yaitu menentang keras penerapan tarif tersebut.
Pemerintah federal Australia, kata Farrell, akan terus mendorong penghapusan tarif secara tegas dalam berbagai forum bilateral dan multilateral.
Sikap Tegas Australia Didukung Kritik dari PM Albanese
Dalam pernyataannya, Farrell menambahkan bahwa "tarif-tarif ini tidak dapat dibenarkan dan bukanlah tindakan yang dilakukan seorang teman".
Ia juga memperingatkan bahwa kebijakan proteksionis semacam ini akan merugikan konsumen dan pelaku usaha yang bergantung pada perdagangan bebas dan adil.
Sikap keras Farrell turut sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang lebih dahulu mengkritik kebijakan tarif Trump.
Albanese menyebut tarif yang dijuluki "Hari Pembebasan" oleh Trump itu "bukanlah tindakan seorang teman", dan menyayangkan memburuknya relasi dagang antara dua negara sekutu lama.
Ketegangan terkait tarif ini bukan pertama kali terjadi, karena pada bulan Maret lalu pemerintah AS juga menolak memberikan pengecualian tarif baja dan aluminium kepada Australia.
Albanese kala itu menyatakan bahwa keputusan tersebut bertentangan dengan semangat "persahabatan solid" yang selama ini dibina oleh Australia dan Amerika Serikat.
- Penulis :
- Balian Godfrey