Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Kapal Madleen Didekati Mesir, Bantuan Mendesak untuk Gaza Dihadang Ancaman Israel

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Kapal Madleen Didekati Mesir, Bantuan Mendesak untuk Gaza Dihadang Ancaman Israel
Foto: Ilustrasi - Kapal pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza milik Koalisi Freedom Flotilla dari Italia (sumber: Anadolu)

Pantau - Kapal bantuan kemanusiaan Madleen yang membawa 12 aktivis, termasuk Greta Thunberg dan Liam Cunningham, telah memasuki perairan Mesir pada Ahad (8/6) dalam pelayarannya menuju Gaza.

Menurut pernyataan dari Komite Internasional untuk Mengakhiri Blokade Gaza, kapal tersebut telah melewati Alexandria dan diperkirakan akan mencapai Kota Mansoura dalam beberapa jam sebelum melanjutkan pelayaran ke Gaza.

Panitia penyelenggara menegaskan bahwa "beberapa jam ke depan akan menjadi waktu paling krusial" dalam misi ini, mengingat situasi keamanan yang tidak pasti.

Israel sebelumnya telah menyatakan bahwa pihaknya akan mencegah kapal Madleen merapat ke Gaza, dengan alasan untuk menghindari terbentuknya preseden yang dapat membuka jalan bagi misi bantuan serupa di masa mendatang.

Bantuan Mendesak dan Ancaman Keamanan

Kapal Madleen mengangkut bantuan darurat penting bagi warga Gaza, termasuk susu bayi, tepung, beras, popok, pembalut wanita, alat desalinasi air, peralatan medis, kruk, dan prostetik untuk anak-anak.

Rima Hassan, anggota Parlemen Eropa asal Prancis yang turut dalam misi, membagikan foto terbaru dari atas kapal melalui akun X miliknya, menunjukkan kondisi pelayaran yang terus dipantau.

Sebelumnya, kapal bantuan lain dari Koalisi Freedom Flotilla bernama Conscience diserang drone Israel di lepas pantai Malta pada 2 Mei 2025, memicu kekhawatiran akan keselamatan kapal Madleen.

Sejak Oktober 2023, agresi militer Israel di Gaza telah menewaskan hampir 54.800 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, dalam serangan yang disebut banyak pihak sebagai genosida.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November 2024 telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Selain itu, Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakan kekerasan sistematis terhadap warga sipil Palestina.

Lembaga bantuan internasional telah memperingatkan risiko kelaparan besar-besaran terhadap lebih dari dua juta warga Gaza akibat blokade yang berkepanjangan.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Leon Weldrick