Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Upaya Serius Mongolia Dalam Atasi Penggurunan Lewat Proyek Fotovoltaik Terpadu

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Upaya Serius Mongolia Dalam Atasi Penggurunan Lewat Proyek Fotovoltaik Terpadu
Foto: Foto drone udara yang diambil pada tanggal 5 Juni 2025 menunjukkan proyek fotovoltaik di Gurun Ulan Buh, di Kabupaten Dengkou, Bayannur, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, Tiongkok utara (sumber: Xinhua)

Pantau - Daerah Otonom Mongolia Dalam di China utara terus mengintensifkan upaya pemulihan ekologi di sepanjang Sungai Kuning, salah satunya melalui pengembangan proyek fotovoltaik yang terintegrasi dengan pengendalian pasir di wilayah gurun.

Selama beberapa tahun terakhir, wilayah ini telah berhasil merehabilitasi lahan seluas sekitar 992.667 hektare, termasuk di antaranya kawasan gurun pasir seperti Kubuqi dan Ulan Buh.

Model pengendalian pasir yang diterapkan secara luas dalam bentuk proyek fotovoltaik telah berhasil mengubah hamparan medan berpasir menjadi pembangkit energi hijau yang disebut "lautan biru."

Pada 5 Juni 2025, foto udara dari drone memperlihatkan keberadaan proyek fotovoltaik di Gurun Ulan Buh, tepatnya di Kabupaten Dengkou, Bayannur.

Sehari kemudian, pada 6 Juni 2025, para pekerja terlihat tengah memasang panel fotovoltaik di proyek serupa di Gurun Kubuqi.

Para pekerja memasang panel fotovoltaik di sebuah proyek fotovoltaik di Gurun Kubuqi, Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, pada 6 Juni 2025. (sumber: Xinhua/Gao Wei)
Benih tanaman gurun terlihat di proyek pengendalian pasir dan fotovoltaik terpadu di kawasan kehutanan negara di tepi Gurun Ulan Buh di Distrik Linhe, Bayannur, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, Tiongkok utara, 5 Juni 2025. (sumber: Xinhua)

Proyek Terpadu Tanamkan Harapan Baru di Gurun

Selain di wilayah gurun, proyek fotovoltaik dan pengendalian pasir terintegrasi juga dikembangkan di kawasan kehutanan negara di tepi Gurun Ulan Buh, tepatnya di Distrik Linhe, Bayannur.

Proyek ini tidak hanya menghasilkan energi bersih, tetapi juga melibatkan penanaman benih tanaman gurun yang tahan kondisi ekstrem sebagai bagian dari program pengendalian pasir.

Pada 5 Juni 2025, seorang staf memperkenalkan spesimen tanaman gurun yang digunakan dalam proyek tersebut, menunjukkan keberlanjutan pendekatan ekologis yang dilakukan.

sumber: Xinhua

Penulis :
Leon Weldrick