Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Video Viral Serangan Balasan Israel ke Iran Ternyata Hoaks, Cuplikan Asli dari Perang Irak 2003

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Video Viral Serangan Balasan Israel ke Iran Ternyata Hoaks, Cuplikan Asli dari Perang Irak 2003
Foto: Video Viral Serangan Balasan Israel ke Iran Ternyata Hoaks, Cuplikan Asli dari Perang Irak 2003(Sumber: ANTARA/Anadolu)

Pantau - Sebuah video berdurasi satu menit yang menampilkan ledakan besar, asap hitam tebal, dan bangunan terbakar dengan narasi bahwa itu adalah serangan balasan Israel ke Iran terbukti hoaks.

Video yang beredar luas di TikTok itu telah ditonton lebih dari 20.000 kali dan disertai narasi dramatis: "Tanpa ampun. Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran. Israel menghantam Iran dengan rentetan kekuatan besar yang mengguncang Iran hingga ke intinya."

Asal Usul Video: Serangan AS ke Baghdad Tahun 2003

Faktanya, video tersebut bukanlah dokumentasi dari konflik Israel-Iran yang sedang berlangsung saat ini.

Penelusuran menunjukkan bahwa cuplikan tersebut berasal dari dokumentasi serangan udara Amerika Serikat ke Baghdad, Irak, pada 21 Maret 2003.

Video aslinya diunggah oleh kanal YouTube ITN Archive dengan judul “Iraq War: Shock and Awe Assault on Baghdad Begins (2003)”.

Jurnalis ITN, John Irvine, saat itu melaporkan langsung dari Baghdad ketika AS memulai operasi militer besar-besaran ke ibu kota Irak dalam rangka menggulingkan pemerintahan Saddam Hussein.

Serangan tersebut dikenal dengan istilah “shock and awe”, yaitu strategi militer untuk mengejutkan dan melumpuhkan lawan melalui kekuatan destruktif dalam skala besar.

Pada malam itu saja, militer AS menembakkan 504 rudal jelajah ke berbagai target di kawasan pemerintahan Baghdad.

Klarifikasi: Narasi di TikTok Tidak Sesuai Fakta

Cuplikan dalam video TikTok menampilkan dokumentasi ikonik dari invasi Irak, bukan kejadian aktual di Iran.

Dengan demikian, narasi yang menyebut bahwa Israel menghantam Iran dalam serangan balasan besar-besaran adalah tidak benar dan menyesatkan.

Video tersebut termasuk konten disinformasi yang menyalahgunakan rekaman sejarah untuk membentuk opini palsu tentang situasi geopolitik terkini.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Tria Dianti