
Pantau - Industri ikan mandarin fermentasi tradisional khas Huizhou di Kota Huangshan, Provinsi Anhui, China timur, mencatatkan nilai produksi lebih dari 5,7 miliar yuan atau sekitar 794 juta dolar AS pada tahun 2024.
Teknik pembuatan hidangan ini telah diakui sebagai warisan budaya takbenda tingkat provinsi sejak tahun 2022.
Proses pembuatannya terkenal kompleks dan terdiri dari lebih dari dua belas langkah fermentasi.
Ikan mandarin fermentasi dikenal luas karena cita rasanya yang khas, dihasilkan dari teknik pelestarian makanan yang diwariskan secara turun-temurun.
Per tahun 2024, tercatat lebih dari 100 perusahaan di Huangshan yang bergerak dalam pengolahan ikan fermentasi ini.
Pewaris Tradisi Dorong Industri Kuliner Lokal Berbasis Budaya
Salah satu tokoh penting dalam pelestarian dan pengembangan hidangan ini adalah Zhong Shaohua, seorang pewaris teknik memasak tradisional ikan mandarin fermentasi.
Zhong kini bekerja di sebuah restoran di Huangshan yang menjadi salah satu pusat produksi hidangan khas tersebut.
Pemerintah daerah terus mendorong pengembangan industri kuliner tradisional sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal sekaligus penggerak ekonomi.
Pengakuan resmi sebagai warisan budaya takbenda juga membuka jalan bagi promosi global dan sertifikasi kualitas makanan berbasis tradisi.
- Penulis :
- Balian Godfrey