Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Menelusuri Keindahan Arsitektur Multikultur Harbin, Kota Jalur Kereta di China

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Menelusuri Keindahan Arsitektur Multikultur Harbin, Kota Jalur Kereta di China
Foto: Menelusuri Keindahan Arsitektur Multikultur Harbin, Kota Jalur Kereta di China(Sumber: ANTARA/Xinhua/Xie Jianfei/aa.)

Pantau - Kota Harbin di China dikenal sebagai kota yang tumbuh dan berkembang seiring pembangunan Jalur Kereta Timur China pada tahun 1898, menjadikannya pusat migrasi, perdagangan, dan pertukaran budaya sejak akhir abad ke-19.

Salah satu ikon utama kota ini adalah Katedral St. Sophia, simbol pengaruh arsitektur Eropa yang kuat dan peninggalan dari masa ketika Harbin dihuni oleh warga dari lebih dari 30 negara.

Kini, Harbin memiliki lebih dari 9 juta penduduk dan kekayaan arsitektur yang mencakup 16 gaya berbeda, termasuk Bizantium, neo-klasik, art deco, hingga barok, dengan lebih dari 1.000 situs bangunan bersejarah yang masih bertahan.

Identitas Global Melalui Budaya dan Estetika Kota

Harbin tidak hanya memikat lewat warisan sejarahnya, tetapi juga terus mengalami perkembangan budaya yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Perkembangan ini memperkaya kehidupan masyarakat dan memperkuat identitas global kota tersebut sebagai destinasi multikultural.

Melalui lensa kamera, sejumlah pemandangan menggambarkan pesona Harbin:

  • Deretan bangunan bersejarah yang menyatu dengan kehidupan modern.
  • Keramaian wisatawan dan warga lokal di Central Street.
  • Aktivitas di taman hiburan es dan salju dalam ruangan di Harbin Ice-Snow World.
  • Warga bersantai di tepi Sungai Songhua.
  • Kunjungan ke kawasan budaya dan distrik bersejarah yang tetap terjaga arsitekturnya.

Keindahan arsitektur dan kekayaan budaya Harbin menjadikannya salah satu kota paling menarik di timur laut China, tempat di mana sejarah dan modernitas berpadu harmonis.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti