Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Israel Serang Lebanon Selatan di Tengah Gencatan Senjata, Hizbullah Tolak Letakkan Senjata

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Israel Serang Lebanon Selatan di Tengah Gencatan Senjata, Hizbullah Tolak Letakkan Senjata
Foto: Israel Serang Lebanon Selatan di Tengah Gencatan Senjata, Hizbullah Tolak Letakkan Senjata(Sumber: ANTARA/Anadolu/py/am.)

Pantau - Serangan udara kembali dilancarkan Israel di wilayah Nabatieh, Lebanon selatan, pada Kamis malam, 3 Juli 2025, memicu ketegangan baru di tengah pelanggaran perjanjian gencatan senjata yang masih berlaku sejak November lalu.

Serangan Udara dan Klaim Militer Israel

Menurut laporan media Lebanon, serangan udara tersebut menyasar area di antara kota Yahmar Al-Shuqayf dan Deir Seryan, serta wilayah pinggiran Zoutar al-Sharqiyah.

Tentara Israel menyatakan bahwa jet tempurnya menargetkan "lokasi militer, termasuk fasilitas penyimpanan senjata, bangunan militer, dan infrastruktur milik Hizbullah", ungkap pernyataan resmi militer Israel.

Hingga berita ini disiarkan, belum ada tanggapan langsung dari Hizbullah terkait klaim tersebut.

Serangan udara dari Israel ke wilayah Lebanon selatan telah berlangsung hampir setiap hari, meski secara resmi masih terikat perjanjian gencatan senjata yang disepakati pada November 2024.

Pelanggaran Gencatan Senjata dan Sikap Hizbullah

Perjanjian gencatan senjata tersebut sebelumnya menandai berakhirnya perang lintas batas selama berbulan-bulan antara Israel dan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah.

Namun, pihak berwenang Lebanon mencatat hampir 3.000 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel sejak perjanjian ditandatangani, termasuk serangan yang menyebabkan sedikitnya 225 orang tewas dan lebih dari 500 orang terluka.

Berdasarkan kesepakatan, Israel diwajibkan menarik seluruh pasukannya dari Lebanon selatan paling lambat 26 Januari 2025.

Namun, Tel Aviv menolak mematuhi batas waktu tersebut, sehingga batas penarikan diperpanjang hingga 18 Februari.

Meski begitu, hingga kini Israel masih mempertahankan kehadiran militernya di lima pos perbatasan.

Di tengah eskalasi serangan, Hizbullah menegaskan tidak akan melucuti persenjataannya.

"Hizbullah: Senjata kami hak untuk lawan Israel, tak akan dilucuti," ungkap perwakilan kelompok tersebut dalam pernyataan pers.

"Hizbullah tolak letakkan senjata di tengah serangan Israel," tambahnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf