Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

AS dan China Kuasai 60 Persen Peneliti AI Global, Asia Muncul sebagai Pusat Inovasi Teknologi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

AS dan China Kuasai 60 Persen Peneliti AI Global, Asia Muncul sebagai Pusat Inovasi Teknologi
Foto: AS dan China Kuasai 60 Persen Peneliti AI Global, Asia Muncul sebagai Pusat Inovasi Teknologi(Sumber: Xinhua/Zhang Chenlin)

Pantau - Sekitar 60 persen peneliti kecerdasan buatan (AI) dunia berasal dari Amerika Serikat dan China, menurut Laporan Situasi Penelitian Kecerdasan Buatan Global (2015–2024) yang dirilis Kamis, 3 Juli 2025.

Laporan ini dipresentasikan dalam Konferensi Ekonomi Digital Global 2025 dan disusun oleh Kantor Promosi Investasi dan Teknologi Organisasi Pembangunan Industri PBB (UNIDO) bersama perusahaan teknologi China, Dongbi Data.

Dominasi AS dan China, Eropa Tertinggal

Laporan tersebut menganalisis data dari hampir 200.000 akademisi di 3.847 institusi di 175 negara dan kawasan, serta mencakup 97.000 makalah penelitian AI.

Secara gabungan, peneliti dari Amerika Serikat dan China menyumbang 57,7 persen dari total peneliti AI global.

AS memimpin dengan lebih dari 63.000 profesional, diikuti China dengan hampir 53.000 peneliti.

Sementara itu, kontribusi peneliti dari negara-negara Eropa hanya mencapai sekitar 18,3 persen dari total global.

Laporan ini menyimpulkan bahwa Asia telah tumbuh sebagai pusat utama inovasi teknologi global, didorong oleh lonjakan tajam jumlah peneliti dan publikasi ilmiah dari kawasan tersebut.

Lonjakan Peneliti dan Prestasi Akademi Ilmu Pengetahuan China

China menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam bidang AI, dengan jumlah peneliti meningkat dari kurang dari 10.000 pada 2015 menjadi lebih dari 52.000 pada 2024.

Dalam hal publikasi berpengaruh, Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) menempati peringkat teratas secara global.

CAS mencatatkan 585 makalah penelitian AI dengan dampak besar, menjadikannya institusi paling produktif dalam hal kontribusi akademik di bidang AI.

Temuan ini mempertegas pergeseran dinamika penelitian global yang kian terpusat di Asia, khususnya di China, seiring meningkatnya investasi dan kebijakan strategis di bidang kecerdasan buatan.

Penulis :
Aditya Yohan