
Pantau - Para pemimpin negara-negara BRICS secara resmi mengadopsi Deklarasi Rio dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu.
Deklarasi tersebut, yang disusun di bawah kepemimpinan Brasil, memuat komitmen kolektif negara-negara anggota BRICS untuk memperkuat prinsip-prinsip multilateralisme dan mendorong reformasi terhadap tata kelola global yang dianggap belum mencerminkan realitas dunia saat ini.
Tujuan utama deklarasi ini adalah untuk menciptakan tatanan global yang lebih adil, inklusif, dan demokratis.
Dalam dokumen sepanjang puluhan halaman tersebut, BRICS menyerukan adanya pembaruan sistem internasional yang saat ini dinilai tidak sesuai dengan dinamika geopolitik abad ke-21.
"Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk melakukan reformasi dan perbaikan tata kelola global dengan mendorong sistem internasional dan multilateral yang lebih adil, lebih setara, lebih efektif, lebih representatif, dan lebih demokratis", ungkap para pemimpin BRICS dalam deklarasi bersama.
Reformasi Dewan Keamanan PBB dan Keterwakilan Negara Berkembang
Deklarasi Rio menyoroti pentingnya peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan penekanan khusus pada kebutuhan mendesak untuk melakukan reformasi menyeluruh terhadap lembaga tersebut, terutama Dewan Keamanan.
Reformasi ini dinilai penting agar PBB dapat menjawab tantangan global secara adil dan inklusif.
BRICS juga secara eksplisit mendorong peningkatan representasi negara-negara berkembang, termasuk negara-negara dari kawasan Afrika, Asia, dan Amerika Latin, dalam proses pengambilan keputusan global.
Indonesia Resmi Bergabung dan Tiga Inisiatif Strategis Diluncurkan
KTT BRICS ke-17 ini menjadi tonggak penting karena Indonesia secara resmi disambut sebagai anggota penuh kelompok tersebut.
Selain itu, beberapa negara lainnya juga diakui sebagai mitra BRICS, yakni Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Nigeria, Malaysia, Thailand, Vietnam, Uganda, dan Uzbekistan.
Deklarasi Rio juga mencakup kerja sama strategis BRICS dalam berbagai sektor, terutama yang menyangkut isu-isu global terkini.
Tiga inisiatif utama yang disepakati dalam deklarasi tersebut adalah: Deklarasi Kerangka Kerja Keuangan Iklim BRICS, Deklarasi Tata Kelola Global Kecerdasan Buatan, dan peluncuran Kemitraan BRICS untuk Pemberantasan Penyakit yang Ditentukan Secara Sosial.
"Inisiatif-inisiatif ini mencerminkan upaya bersama kita untuk mempromosikan solusi yang inklusif dan berkelanjutan atas berbagai masalah global yang mendesak", ungkap mereka dalam pernyataan resmi.
- Penulis :
- Leon Weldrick