
Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Joint Working Group (JWG) Indonesia–Jepang sebagai upaya mendorong peningkatan klaster pendidikan di Indonesia.
Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Prof I Ketut Adnyana, menjelaskan bahwa Indonesia menerapkan lima klasterisasi pendidikan, yaitu klaster mandiri, utama, pratama, madya, dan binaan.
“Kami fokus meningkatkan standar pendidikan lebih bersaing secara internasional. Jadi kita ingin angkat klaster khususnya dari utama ke mandiri,” ungkapnya.
Melalui forum JWG, pemerintah berharap tercipta pertukaran mahasiswa dan transfer ilmu pengetahuan saat mereka kembali ke Indonesia.
Saat ini terdapat 146 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, dan Kemdiktisaintek menargetkan agar ribuan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) juga ikut terdorong meningkatkan mutu pendidikan.
Komitmen Kolaborasi Konkret dan Riset Bersama
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Jamaluddin Jompa MSc, menyampaikan bahwa kolaborasi internasional penting untuk menjawab tantangan pendidikan tinggi saat ini.
“Saya berharap konferensi ini menghasilkan kerja sama konkret, mulai dari riset bersama, pertukaran mahasiswa dan staf, hingga program gelar ganda,” ujarnya.
Forum JWG dipandang bukan sekadar acara seremonial, melainkan wadah kolaborasi produktif dengan manfaat jangka panjang.
Jepang dinilai sebagai mitra strategis, terutama di bidang riset inovatif yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Unhas menyatakan kesiapannya memperluas kerja sama dengan universitas di Jepang dalam bidang kelautan, kesehatan, teknologi, dan pembangunan berkelanjutan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf