
Pantau - Sejumlah mahasiswa Indonesia ambil bagian dalam kegiatan sukarelawan yang digelar sejak 5 hingga 11 Juli di Wanning, Provinsi Hainan, China selatan, bersama mahasiswa China dan internasional lainnya dari International Education College Universitas Kedokteran Hainan.
Edukasi Kesehatan dan Kampanye Sosial di Wanning
Seluruh peserta merupakan mahasiswa program studi kedokteran klinis yang melakukan kunjungan ke rumah sakit setempat untuk memberikan layanan edukatif kepada para pasien.
Selain edukasi kesehatan, mereka juga terlibat dalam program edukasi antinarkoba serta kampanye sosial bahaya narkoba, khususnya yang menyasar kelompok penyandang disabilitas.
Tak hanya itu, tim sukarelawan juga mengunjungi sejumlah kota dan desa di wilayah Wanning untuk mendalami budaya lokal China.
Budaya yang mereka pelajari antara lain budaya etnis minoritas Li, seni bela diri tradisional, hingga teknik meracik pour-over coffee atau kopi tetes khas setempat.
Mahasiswa Indonesia Ceritakan Pengalaman Berkesan
Mahasiswa internasional dalam program ini berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Pakistan, dan Ghana.
Salah satu mahasiswa Indonesia yang terlibat adalah Diaz Geraldi Palese Siombo, yang juga dikenal dengan nama China-nya, Di Feihong.
Diaz aktif merekam kegiatannya bersama teman-temannya untuk dijadikan vlog, dan membagikan kesannya selama mengikuti program ini.
"Saya makin menyadari betapa kaya dan uniknya budaya tradisional China. Sambutan hangat dan ramah dari masyarakat sangat menyentuh. Walau kami orang asing, mereka memperlakukan saya seperti keluarga yang sudah lama tidak bertemu. Saya merasa sangat nyaman dan aman di sini," ungkap Diaz.
Ia juga menilai kegiatan tersebut sebagai salah satu pengalaman paling berkesan sepanjang hidupnya.
"Ini salah satu pengalaman paling berharga dalam hidup saya, dan saya belajar banyak dari kegiatan ini," ujarnya.
Mahasiswa Indonesia lainnya yang ikut serta adalah Oland Gifto Paembonan, yang menunjukkan antusiasme besar terhadap kampanye antinarkoba.
"Di tempat asal saya di Indonesia, kami juga punya kegiatan serupa. Mengetahui tentang bahaya narkoba sangat penting untuk melindungi diri dan keluarga. Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini karena komunitas bebas narkoba harus dibangun," jelas Oland.
Kegiatan lintas budaya dan sosial ini diharapkan dapat memperkuat pertukaran internasional di bidang pendidikan kedokteran serta memperluas wawasan para peserta tentang kesehatan masyarakat dan nilai-nilai kemanusiaan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti