
Pantau - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas dan Jihad Islam, menegaskan bahwa perundingan apa pun dengan Israel harus menghasilkan penghentian perang di Jalur Gaza, penarikan penuh pasukan Israel, pembukaan perlintasan, dan rekonstruksi wilayah.
Tuntutan Tegas Hamas dan Jihad Islam dalam Perundingan
Dalam pernyataan bersama pada Minggu, kedua kelompok menyampaikan bahwa hasil dari negosiasi harus mengarah pada akhir kekerasan yang mereka sebut sebagai genosida, kelaparan, dan pembantaian harian terhadap warga Gaza.
Pertemuan antara delegasi Hamas dan Jihad Islam telah berlangsung, meskipun lokasi pertemuan tidak diungkapkan secara resmi.
Hamas menyatakan bahwa perundingan saat ini berlangsung di Doha, Qatar.
Dalam pembahasan tersebut, kedua kelompok juga mengevaluasi respons Israel terhadap usulan mediasi serta menyusun strategi untuk menghadapi sikap Israel.
Perundingan tak langsung terbaru melibatkan Hamas dan Israel, dengan peran mediasi dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Israel Bertahan pada Poin-Poin Krusial, Hamas Ajukan Kompromi Tawanan
Pada Rabu sebelumnya, Hamas menyatakan kesediaannya membebaskan 10 tawanan Israel yang masih hidup sebagai bentuk kompromi demi tercapainya gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan.
Namun, Israel tetap bersikeras mempertahankan sejumlah syarat utama, antara lain:
- Tidak menarik pasukannya dari Jalur Gaza
- Membangun zona penyangga seluas 2–3 kilometer di wilayah Rafah
- Membangun zona penyangga tambahan seluas 1–2 kilometer di sepanjang perbatasan
Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan yang telah menyebabkan ribuan korban sipil dan kerusakan infrastruktur di Gaza.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf