Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Rekaman Kotak Hitam Ungkap Kapten Matikan Sakelar Bahan Bakar Sebelum Jatuhnya Pesawat Air India, 261 Orang Tewas

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Rekaman Kotak Hitam Ungkap Kapten Matikan Sakelar Bahan Bakar Sebelum Jatuhnya Pesawat Air India, 261 Orang Tewas
Foto: (Sumber: Kecelakaan pesawat penumpang Air India jenis Boeing dreamliner 787-8 di Ahmedabad, India, Kamis (12/6/2025). (ANTARA/X-Jack Straw))

Pantau - Rekaman dari kotak hitam pesawat Air India yang jatuh pada Juni 2025 mengungkap bahwa kapten pesawat mematikan sakelar bahan bakar hanya beberapa detik setelah lepas landas dari Gujarat, India, yang diduga menjadi faktor utama kecelakaan tragis tersebut.

Insiden itu menewaskan 261 dari 262 penumpang dan awak pesawat. Hanya satu orang yang selamat setelah melompat keluar dari pesawat sesaat sebelum pesawat terbakar.

Pesawat yang digunakan adalah Boeing 787 Dreamliner dan dikendalikan oleh Kapten Sumeet Sabharwal bersama Kopilot Clive Kunder.

Kopilot Panik, Kapten Tetap Tenang Saat Sakelar Dimatikan

Menurut laporan Wall Street Journal yang mengutip pejabat Amerika Serikat, kopilot Clive Kunder menunjukkan reaksi panik ketika sakelar bahan bakar secara tiba-tiba dipindahkan ke posisi cutoff oleh kapten.

Meski begitu, Kapten Sabharwal tetap terlihat tenang selama proses kritis tersebut berlangsung.

Rekaman menunjukkan bahwa sakelar bahan bakar sempat dimatikan dengan jeda satu detik antar mesin, lalu dinyalakan kembali sekitar sepuluh detik kemudian sebelum pesawat jatuh di dekat Bandara Ahmedabad.

Beberapa pilot AS yang ikut menganalisis laporan menyatakan bahwa Kunder mungkin sedang fokus pada kendali penerbangan, sementara kapten secara aktif memanipulasi sistem bahan bakar.

Investigasi Belum Rampung, Pejabat Serukan Penyelidikan Kriminal

Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) meminta publik untuk tidak menyebarkan spekulasi sebelum laporan akhir diselesaikan.

"Kami mendesak masyarakat dan media untuk tidak menyebarkan narasi prematur yang berisiko merusak integritas proses investigasi", demikian pernyataan resmi AAIB.

Laporan awal dari otoritas India belum menjelaskan secara pasti alasan pemutusan bahan bakar atau apakah terdapat unsur kesengajaan.

Sementara itu, beberapa pejabat Amerika Serikat menilai bahwa penyelidikan harus mengarah ke ranah pidana jika terbukti terdapat unsur tindak kejahatan.

CEO Air India, Campbell Wilson, mengimbau seluruh karyawan untuk tidak membuat asumsi sebelum hasil penyelidikan keluar dan menolak memberikan komentar terkait tindakan para pilot.

Juru bicara Air India menyatakan bahwa perusahaan bekerja sama penuh dengan proses investigasi dan memastikan tidak ada masalah pada kualitas bahan bakar maupun prosedur lepas landas.

Penumpang Mayoritas Warga India, Asosiasi Pilot Minta Penyelidikan Adil

Dari 262 orang di dalam pesawat, penumpang terdiri dari 169 warga negara India, 53 warga negara Inggris, tujuh warga Portugal, dan satu warga Kanada.

Tambahan 19 korban jiwa tercatat setelah pesawat menghantam daratan dan menyebabkan kerusakan parah di sekitar area bandara.

Asosiasi Pilot Maskapai India menilai nada laporan awal terlalu menyudutkan pilot, dan menyerukan agar penyelidikan dilakukan secara adil, profesional, dan berbasis pada fakta objektif.

Laporan akhir dari AAIB dijadwalkan akan memuat penjelasan penyebab utama kecelakaan serta rekomendasi keselamatan penerbangan di masa mendatang.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti