Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Menteri Karding Apresiasi Usaha Getuk Purna Migran sebagai Bukti Nyata "Pulang Jadi Juragan"

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Menteri Karding Apresiasi Usaha Getuk Purna Migran sebagai Bukti Nyata "Pulang Jadi Juragan"
Foto: (Sumber: Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding dalam kunjungan ke tempat usaha "Gethuk Take" milik purna pekerja migran Indonesia bernama Edi Susanto di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025). (ANTARA/HO-KP2MI))

Pantau - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengapresiasi usaha "Gethuk Take" milik Edi Susanto, purna pekerja migran asal Karanganyar, Jawa Tengah, sebagai bukti nyata realisasi slogan "Pergi migran, pulang jadi juragan."

Edi Susanto Diangkat Jadi Role Model Purna Migran

Karding menyampaikan apresiasi tersebut saat mengunjungi langsung lokasi usaha Edi pada Minggu, 20 Juli 2025.

Ia memuji kreativitas dan ketekunan Edi dalam membangun usaha dari hasil bekerja di luar negeri secara prosedural.

Menurutnya, kesuksesan Edi tidak diraih secara instan, melainkan melalui kerja keras, proses, dan kreativitas yang berkelanjutan.

"Edi bisa menjadi contoh yang patut ditiru oleh para purna migran lain," ungkap Karding.

Ia berharap Edi dapat menjadi mentor bagi sesama purna pekerja migran yang berniat membangun usaha sepulang dari luar negeri.

Kementerian P2MI, melalui Ditjen Pemberdayaan, akan memperkuat dukungan pendampingan berupa pelatihan manajemen usaha, akses permodalan, serta perluasan jejaring pemasaran.

Karding menyebut Ditjen Pemberdayaan memiliki tugas utama melatih para purna migran agar memiliki kemampuan usaha yang lebih baik dan mampu mengakses pasar dan modal secara mandiri.

Migrant Center dan Kelas Migran Masuk Agenda Strategis

Dalam kesempatan yang sama, Karding juga mendorong Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk membangun Migrant Center dan memulai program kelas migran di tingkat SMA dan SMK.

Menurutnya, inisiatif tersebut adalah bagian dari strategi besar pemerintah untuk mencetak pekerja migran profesional yang siap bersaing di negara tujuan seperti Jepang dan Korea Selatan.

Tujuan utamanya adalah menekan angka pengangguran dan kemiskinan di daerah-daerah pengirim migran.

Bupati Karanganyar Rober Christanto yang turut hadir menyambut baik berbagai program pemberdayaan yang dibawa Kementerian P2MI.

Rober mendukung pembentukan kelas migran di SMA sebagai sarana penyaringan awal bagi siswa yang berminat bekerja di luar negeri.

Ia menyebut Edi membawa "virus positif" dari luar negeri berupa semangat kewirausahaan dan profesionalisme.

Dukungan terhadap purna migran dianggap penting mengingat sekitar 1.000 warga Karanganyar setiap tahunnya bekerja ke luar negeri.

Bupati meyakini jika para purna migran didorong dengan sistem yang tepat, akan muncul banyak wirausahawan baru dari desa-desa di Karanganyar.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan