Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Hamas Tanggapi Positif Proposal Gencatan Senjata 60 Hari dan Pertukaran Sandera di Gaza

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Hamas Tanggapi Positif Proposal Gencatan Senjata 60 Hari dan Pertukaran Sandera di Gaza
Foto: (Sumber: Warga Palestina berkumpul untuk menerima bantuan pangan di titik distribusi bantuan di Kota Gaza (26/6/2025). Menurut Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) gangguan terhadap distribusi bantuan kemanusiaan memperparah kelaparan di Jalur Gaza. ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/tom.)

Pantau - Gerakan Palestina Hamas menyatakan tanggapan positif terhadap proposal terbaru kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari dan pertukaran tahanan, yang kemungkinan akan diumumkan dalam pekan ini, menurut laporan kantor berita Palestina Maan.

Proposal Didukung AS, Qatar, dan Mesir

“Gerakan Hamas telah menanggapi positif atas usulan yang diajukan, yang mencakup gencatan senjata 60 hari, dan pertukaran tahanan,” demikian kutipan dari laporan Maan yang mengutip sumber internal Hamas.

Pada 16 Juli, media Axios melaporkan bahwa Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah menyampaikan versi terbaru dari proposal kesepakatan kepada pihak Israel dan Hamas.

Isi proposal mencakup pembebasan sejumlah sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, serta pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, pada 30 Juni lalu juga menegaskan bahwa Kairo, bersama para mediator lainnya, terus mendorong terwujudnya gencatan senjata selama dua bulan disertai kesepakatan pertukaran sandera.

Perundingan Masih Berlangsung di Doha

Perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel dilanjutkan di Doha, Qatar, sejak 6 Juli 2025.

Beberapa putaran awal pembicaraan tersebut belum membuahkan hasil konkret, namun tanggapan terbaru dari Hamas memberikan sinyal positif terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya deeskalasi konflik berkepanjangan di Gaza dan sebagai respon terhadap tekanan internasional yang meningkat.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf