
Pantau - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu, 3 September 2025, menggelar pertemuan untuk memperingati sekaligus mempromosikan Hari Internasional Menentang Uji Coba Nuklir.
Peringatan di Tengah Ancaman Global
Izumi Nakamitsu, undersecretary-general PBB sekaligus perwakilan tinggi untuk urusan pelucutan senjata, mewakili Sekretaris Jenderal Antonio Guterres dalam pertemuan tersebut.
"Peringatan hari ini berlangsung di tengah situasi dunia yang dibayangi oleh konflik, ketidakpercayaan, dan ancaman besar senjata nuklir," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa ketika kepercayaan antarnegara terus merosot dan investasi dalam persenjataan meningkat, larangan uji coba senjata nuklir bukan hanya persoalan teknis atau prosedural.
"Hal ini merupakan sebuah kebutuhan moral sekaligus strategis," ia menambahkan.
Fakta Sejarah dan Upaya Internasional
Robert Floyd, Sekretaris Eksekutif Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty (CTBT), mengingatkan bahwa meski 80 tahun telah berlalu sejak uji coba nuklir pertama dan pengeboman Hiroshima serta Nagasaki, tidak ada satu pun senjata nuklir yang digunakan dalam perang.
Namun, ia menyebut bahwa dalam 50 tahun setelahnya sekitar 2.000 ledakan nuklir terjadi di berbagai belahan dunia, dengan rata-rata satu kali uji coba per pekan selama Perang Dingin.
Sejak CTBT dibentuk pada 1996, jumlah uji coba menurun drastis dengan hanya tercatat kurang dari belasan uji coba.
"Hal ini merupakan kemenangan bagi ilmu pengetahuan, multilateralisme, dan kemanusiaan," ujarnya.
Sementara itu, Vivian Okeke, Direktur Kantor Penghubung IAEA di New York, menegaskan peran Badan Energi Atom Internasional dalam memastikan teknologi nuklir digunakan secara damai.
Sejak didirikan, IAEA berupaya mencegah penyebaran senjata nuklir sekaligus memanfaatkan teknologi nuklir untuk keperluan medis, pangan, lingkungan, dan energi bersih.
Ia menekankan bahwa pemanfaatan teknologi ini harus dipastikan berlangsung dengan aman serta tidak digunakan untuk kepentingan destruktif.
Latar Belakang Hari Internasional
Hari Internasional Menentang Uji Coba Senjata Nuklir ditetapkan oleh Sidang Majelis Umum PBB ke-64 pada Desember 2009 melalui resolusi yang diadopsi secara bulat.
Tanggal 29 Agustus dipilih sebagai peringatan untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang dampak uji coba maupun ledakan nuklir lainnya.
Resolusi tersebut juga menekankan perlunya penghentian total uji coba nuklir sebagai bagian dari langkah menuju dunia bebas senjata nuklir.
- Penulis :
- Leon Weldrick