Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Lebih dari Satu Juta Warga Palestina Tolak Dievakuasi, Krisis Kemanusiaan Memburuk di Gaza Utara

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Lebih dari Satu Juta Warga Palestina Tolak Dievakuasi, Krisis Kemanusiaan Memburuk di Gaza Utara
Foto: (Sumber: Anak-anak dan warga Gaza, Palestina, berebut untuk mendapatkan makanan di tengah kelaparan yang melanda wilayah tersebut. (ANTARA/Xinhua))

Pantau - Lebih dari satu juta warga Palestina, termasuk lebih dari 350.000 anak-anak, tetap bertahan di Kota Gaza dan wilayah utara meski terus digempur oleh serangan Israel dan seruan evakuasi ke wilayah selatan Jalur Gaza.

Warga Bertahan Meski Terus Diserang

Kantor Media Gaza melaporkan pada Jumat, 12 September 2025, bahwa Israel telah memaksa lebih dari 800.000 orang untuk pindah ke wilayah al-Mawasi, sebuah kawasan yang tidak memiliki sarana hidup dasar.

Dalam pernyataan resminya, Kantor Media Gaza menegaskan bahwa warga Palestina menolak untuk meninggalkan rumah mereka meskipun dihadapkan pada agresi dan tindakan yang mereka sebut sebagai genosida brutal oleh pendudukan Israel.

"Lebih dari satu juta warga Palestina, termasuk lebih dari 350.000 anak-anak, tetap berada di Kota Gaza dan wilayah utara, teguh di tanah, rumah, dan properti mereka, serta menolak skema pengusiran paksa ke selatan," ungkap kantor tersebut.

Kebijakan evakuasi paksa ini disebut sebagai bagian dari upaya untuk memaksakan kejahatan pengusiran secara permanen.

Israel telah menyatakan bahwa para pengungsi tidak akan dikembalikan ke Kota Gaza dan wilayah utara, sebuah kebijakan yang disebut Kantor Media Gaza sebagai pelanggaran terhadap semua hukum internasional.

Wilayah Selatan Tidak Layak Huni

Tim pemantau mencatat adanya arus balik pengungsi dari wilayah selatan ke Kota Gaza dan wilayah utara.

Hal ini terjadi setelah para pengungsi menyadari bahwa wilayah selatan tidak memiliki kebutuhan dasar untuk bertahan hidup.

Tercatat sekitar 68.000 orang telah dipaksa pindah ke selatan dalam kondisi bombardir, pembunuhan massal, dan ancaman.

Namun, pada Kamis, 11 September 2025, lebih dari 20.000 orang telah kembali ke wilayah asal mereka setelah menemukan bahwa kondisi di selatan sangat buruk.

Populasi gabungan Kota Gaza dan wilayah utaranya mencapai lebih dari 1,3 juta jiwa, dengan sekitar 398.000 orang berada di Gaza Utara dan sekitar 914.000 di Kota Gaza.

Sebanyak 300.000 penduduk telah mengungsi dari wilayah timur menuju bagian tengah dan barat Kota Gaza.

Wilayah al-Mawasi, yang terletak di Khan Younis dan Rafah dan diklaim sebagai zona kemanusiaan dan aman oleh Israel, telah dibom lebih dari 109 kali dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Selain tidak memiliki rumah sakit dan infrastruktur, wilayah selatan juga kekurangan layanan dasar seperti tenda, tempat perlindungan, air, makanan, listrik, dan pendidikan.

Zona perlindungan yang ditetapkan oleh Israel hanya mencakup kurang dari 12 persen dari total wilayah Jalur Gaza.

Israel pun dikecam karena diduga berupaya memaksa lebih dari 1,7 juta orang untuk tinggal di area sempit tersebut.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti

Terpopuler