
Pantau.com - Sekitar dua lusin kuda liar ditemukan mati di Danau yang kering di Australia Tengah, dengan kemungkinan mati akibat gelombang panas ekstrem di wilayah tersebut.
Kawanan kuda liar di Australia itu ditemukan oleh seorang seniman dan aktivis, Ralph Turner di sebuah danau, terletak sekitar 20 kilometer dari Santa teresa, Australia, yang kini dikenal sebagai Deep Hole, menurut Australian Broadcasting Corporation.
Kematian kawanan kuda itu diyakini oleh gelombang panas di wilayah itu yang menyebabkan suhu mencapai 42C selama 12 hari berturut-turut. Menurut Santa Teresa Media Mentor Rohan Smyth, kuda-kuda mati dikarenakan adanya kemungkinan dehidrasi.
"Kami menemukan semua kuda itu tewas. Kami telah dilanda cuaca panas hari demi hari. Saya tidak percaya itu terjadi. Ini merupakan pertama kalinya kawanan kuda mati seperti itu di sini," kata Turner kepada ABC, seperti dilansir Sputnik, Jumat (25/1/2019).
Baca juga: Gelombang Panas Ekstrem Terjang Australia, Suhu Diperkirakan Capai 47 Derajat
"Kuda liar itu mencari air yang biasanya ada di Deep hole, namun kenyataannya lubang air itu telah kering dan mereka tidak punya tempat lagi untuk mencari air," ucapnya.
Kuda adalah bagian penting dari sejarah Australia. Binatang itu pertama kali tiba di Australia tahun 1788 dengan anggota armada pertama, yang berangkat dari Postsmouth, Inggris, di tahun 1787, dan menjadi pemukiman Eropa pertama di Australia.
Kuda-kuda yang diimpor bekerja untuk pertanian dan utulitas, dan melakukan perjalanan berat lewat laut dari Inggris, Eropa, dan Australia Asia, yang berarti kuda merupakan hewan yang kuat bertahan. Sebagai akibatnya, Australia dikenal dengan kekuatan dan kesehatan kuda-kudanya.
Baca juga: Dilanda Gelombang Panas Selama Sepekan, Suhu di Australia Capai 48,9C
Banyak orang-orang di Santa Teresa memiliki hubungan yang kuat dengan kuda. Penduduk di sana merasa khawatir tentang kesejahteraan dari populasi kuda liar di wilayah tersebut akibat kekurangan air.
Gelombang panas di Australia juga telah mempengaruhi hewan lain di wilayah tersebut, termasuk beberapa unta di dekat Sungai Docker di Kaltukatjara, yang menjadi bagian dari komunitas adat terpencil di Teritorial Utara Australia.
Gelombang panas di Australia diperkirakan terus berlangsung hingga 26 Januari, menurut laporan Australian Bureau of Meteorology's State of the Climate, negara itu akan dilanda dengan kenaikan suhu laut dan udara yang lebih panas dan diikuti dengan suhu dingin yang ekstrem.
Oh my god. About 2 hours out of #AliceSprings in Santa Teresa mass deaths of wild horses. The horses are believed to have entered Deep Hole to drink from the reservoir which has never before been known to completely dry up. #heatwave #climate Source: https://t.co/YpyBEjIfwm pic.twitter.com/L4zyqwwTTB
— Sophie Trevitt (@SophieTrevitt) January 23, 2019
- Penulis :
- Noor Pratiwi