Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Perkuat Tekanan di Kepulauan Pasifik, Beijing Minta Akui Kebijakan Satu China

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Perkuat Tekanan di Kepulauan Pasifik, Beijing Minta Akui Kebijakan Satu China

Pantau.com - Sumber-sumber dari dua negara di kawasan Pasifik mengatakan, para pejabat China telah berusaha meyakinkan Forum Kepulauan Pasifik (PIF) harus menerima Partai Komunis China adalah pemerintah yang sah bagi China Daratan dan Taiwan.

Tindakan ini dianggap sebagiai provokasi, karena kawasan Pasifik masih menjadi kawasan satu-satunya di dunia yang masih memberi dukungan kepada Taiwan, dengan enam negara di kawasan itu Solomon Islands, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, Tuvalu, dan Palau masih mengakui Taipei bukan Beijing, seperti dilansir ABC News, Kamis (14/2/2019).

Taiwan memberikan bantuan asing besar-besaran kepada negara-negara tersebut, dan sudah berusaha keras membina hubungan dengan para pemimpin politik mereka. Namun, China juga terus melakukan usaha untuk mengucilkan Taiwan dari negara sekutunya yang masih ada.

Baca juga: Pesan Tegas Presiden Xi Jinping: China Tak akan Hancurkan Taiwan, Jika...

Dalam dua tahun terakhir, dua negara yaitu Republik Dominika dan Panama di kawasan Amerika Tengah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan, setelah China menawarkan utang dan paket investasi besar-besaran.

Dan tahun lalu, China melarang turis mereka untuk mengunjungi Palau, dalam langkah yang menurut banyak pihak merupakan usaha untuk melakukan tekanan ekonomi kepada negara kepulauan yang kecil tersebut.

Juga sudah muncul spekulasi bawha pemerintah yang berkuasa sekarang di Solomon Islands mungkin akan mengalihkan dukungan ke Beijing setelah pemilu bulan April meskipun para pemimpin partai sudah mengesampingkan spekulasi tersebut.

Baca juga: Berharap Kebebasan Demokrasi, Taiwan Sindir China dalam Pesan Tahun Baru Imlek

Jika Forum Kepulauan Pasifik (PIF) mendukung kebijakan Satu China maka ini merupakan pukulan simbolis besar terhadap Taiwan. Namun, Graeme Smith dari Australian National University di Canberra mengatakan PIF besar kemungkinan tidak akan mengikuti permintaan China.

"Saya kira tekanan seperti ini kontra produktif, besar kemungkinan negara-negara Pasifik yang mengakui Taiwan akan tetap bertahan," katanya.

"Tetapi ini juga seperti ingin mengirimkan pesan kepada enam sekutu Taiwan tersebut bahwa mereka melakukan tekanan dan menjadi kepentingan untuk beralih," katanya.

Pejabat Pasifik mengatakan, China sudah melakukan tekanan kepada negara Pasifik lain dalam masalah ini, dan mungkin juga sudah berbicara dengan Sekretariat PIF.

Namun dalam keterangan kepada ABC, juru bicara PIF menunjukkan bahwa posisi mereka sekarang dimana beberapa negara memiliki hubungan dengan China, sedangkan yang lainnya memiliki hubungan dengan Taiwan.

Penulis :
Noor Pratiwi