
Pantau.com - Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan, setiap upaya untuk mencegah kembalinya presiden sementara dari oposisi Juan Guaido, akan mendapat respon keras dari AS.
Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido telah mengumumkan kembali Venezuela setelah lawatannya di Amerika Latin.
"Kami berusaha menggalang dukungan untuk transisi kekuasaan secara damai dari [Presiden Venezuela Nicolas] Maduro ke [presiden sementara Venezuela] Juan Guaido, yang kami kenal sebagai presiden. Saya ingin melihat luasnya koalisi seperti yang kita dapat bersama-sama untuk menggantikan Maduro, untuk menggantikan seluruh rezim yang korup. Itulah yang kami coba lakukan," kata Bolton dalam sebuah wawancara dengan CNN yang dikutip dari Sputnik, Selasa (5/3/2019).
Baca juga: Kembali ke Venezuela, Opisisi Juan Guaido Bakal Ditahan?
Awal pekan ini, Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang telah berulang kali mengecam Guaido sebagai boneka AS. Dan, ia juga menuduh AS berusaha melakukan kudeta di Venezuela.
Guaido yang didukung AS, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela pada Januari, menyeberang ke Kolombia pada 22 Februari karena menentang perintah Mahkamah Agung Venezuela yang melarang dia meninggalkan negara itu karena penyelidikan yang sedang berlangsung.
Setelah upaya yang gagal untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang disponsori AS ke Venezuela dari negara tetangga, Guaido mengatakan bahwa ia berencana untuk pulang. Menurut wakil hakim Mahkamah Agung Venezuela, Juan Carlos Valdez, Guaido mungkin menghadapi hukuman 30 tahun penjara karena melanggar larangan bepergian ke luar negeri.
Baca juga: Pertama Kalinya, Pemimpin Oposisi Venezuela Keluarkan Keputusan Presiden
Utusan Khusus AS untuk Venezuela Elliott Abrams telah mengancam Caracas dengan reaksi internasional utama dalam kasus penangkapan Guaido.
Amerika Serikat telah mengakui Guaido dan sekitar 50 negara lainnya mengikutinya. Rusia, Cina, Kuba, Bolivia, Iran, Turki, dan sejumlah negara lain, sementara itu, menyuarakan dukungan mereka untuk pemerintah Maduro yang terpilih secara konstitusional. Sementara Meksiko dan Uruguay menolak Guaido sebagai Presiden sementara Venezuela.
- Penulis :
- Widji Ananta