
Pantau.com - AS harus memindahkan persenjataan nuklirnya dari Eropa kembali ke negaranya sendiri dan menghilangkan infrastruktur nuklir berdasarkan benua.
"Itu akan menjadi ketenangan pikiran semua orang, jika senjata nuklir Amerika akan dibawa kembali ke AS," kata Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev kepada surat kabar Luxemburger Wort sebelum kunjungannya ke Luksemburg, yang dikutip dari RT, Rabu (6/3/2019).
Medved juga mengkritik latihan perang nuklir, yang dilakukan oleh NATO di Eropa. "Permainan perang ini tidak membawa apa-apa selain kekhawatiran yang tidak perlu bagi semua orang, terutama bagi negara-negara NATO," paparnya.
Baca juga: Kembali Pulihkan Situs Uji Nuklir, Korut Diperingatkan Sanksi Baru AS
Medvedev menegaskan kembali bukan Rusia yang mundur dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF), melainkan AS. Perjanjian itu melarang Rusia dan AS mengembangkan dan mengerahkan rudal balistik dan rudal balistik darat dengan jarak antara 500 km dan 5.500 km.
Baca juga: Pertemuan Petinggi Militer AS-Rusia Bahas Operasi di Suriah
AS menarik diri dari perjanjian itu membuka kemungkinan sekali lagi mengerahkan rudal-rudal ini di Eropa - suatu perkembangan, yang Rusia lihat sebagai ancaman besar.
Kata-kata Medvedev datang setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menangguhkan partisipasi negara itu dalam perjanjian INF pada hari Senin sebagai tanggapan atas penarikan AS pada awal Februari.
Perjanjian tersebut dapat dihidupkan kembali jika AS "menghilangkan pelanggaran kewajibannya sebelumnya" di bawah kesepakatan, menurut keputusan presiden. Kalau tidak, akan berakhir dalam enam bulan dan tidak ada lagi.
- Penulis :
- Widji Ananta