Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Pengakuan Penjaga Masjid, Berani Lawan Teroris Selandia Baru

Oleh Adryan N
SHARE   :

Pengakuan Penjaga Masjid, Berani Lawan Teroris Selandia Baru

Pantau.com - Aksi Abdul Aziz, pria penjaga masjid Linwood di Christchurch, Selandia Baru, patut diacungi jempol. Pasalnya, Aziz dengan gagah berani berhasil melawan aksi Brenton Tarrant, teroris yang menyerang masjid dan mengakibatkan puluhan jamaah tewas.

Saat teroris datang ke masjid, Aziz tidak bersembunyi. Namun pria berusia 48 tahun itu balik menyerang dengan menggunakan mesin kartu kredit dan berlari keluar sembari berteriak, "Kemarilah!"

Sementara empat putranya dan puluhan lainnya tetap berada di masjid, Aziz memilih berhadapan dengan pria bersenjata itu, dan berpikir itulah yang akan dilakukan siapa pun.

Baca juga: Kisah Aksi Heroik Penjaga Masjid Merebut Senjata Pelaku Penembakan

Seperti dilansir dari nzherald.co.nz, Aziz mengatakan, ketika dia berlari keluar berteriak, dia berharap mengalihkan perhatian Tarrant. Dia mengatakan, pria bersenjata itu berlari kembali ke mobilnya untuk mengambil senjata lain, dan Aziz melemparkan mesin kartu kredit kepadanya.

Kata Aziz, dia bisa mendengar dua putra bungsunya, berusia 11 dan 5 tahun berteriak dan mendesaknya untuk kembali ke dalam masjid.

Kemudian teroris itu kembali menembak. Aziz mengatakan dia berlari, berjalan menembus mobil yang diparkir di jalan masuk, serta mencegah pria bersenjata itu mendapatkan ruang tembak. Kemudian Aziz melihat pistol yang ditinggalkan pria bersenjata itu dan mengambilnya, lantas mengarahkannya dan menarik pelatuknya. Aziz belakangan menyadari jika senjata itu kosong.

Dia mengatakan pria bersenjata itu berlari kembali ke mobil untuk kedua kalinya, kemungkinan mengambil senjata lain.

"Dia masuk ke mobilnya dan aku baru saja mengambil pistol dan melemparkannya ke jendelanya seperti panah dan menghancurkan jendelanya," katanya.

Lemparan Aziz membuat kaca jendela mobil pecah, dan berhasil menakut-nakuti teroris.


Lantas teroris itu mengutuknya, sembari berteriak bahwa dia akan membunuh mereka semua. Tarrant kemudian melaju pergi dan Aziz mengejar mobil di jalan ke lampu merah, sebelum berbelok dan melesat pergi. 

Aksi heroik Aziz itu disaksikan Latef Alabi, imam masjid Linwood. Alabi mengatakan korban tewas akan jauh lebih tinggi di masjid itu jika Aziz tidak beraksi. 

Alabi mengatakan dia mendengar suara di luar masjid sekitar jam 1.55 sore dan menghentikan salat yang dipimpinnya dan mengintip ke luar jendela. Alabi melihat seorang pria berpakaian hitam bergaya militer dan helm memegang senjata besar, dan mengira itu adalah seorang polisi. Kemudian dia melihat dua mayat dan mendengar pria bersenjata itu meneriakkan kata-kata kotor.

"Aku sadar ini sesuatu yang lain. Ini pembunuh," katanya.

Baca juga: Terkuak, Akun FB Anti Islam Australia Dikendalikan dari Negara Balkan

Dia berteriak kepada lebih dari 80 jemaah untuk turun. Mereka ragu-ragu. Tembakan terdengar, jendela pecah dan tubuh jatuh, dan orang-orang mulai menyadari bahwa itu nyata.

"Kemudian saudara ini (Aziz) datang. Dia mengejarnya, dan dia berhasil mengalahkannya, dan itulah bagaimana kita diselamatkan," kata Alabi.

"Kalau tidak, jika dia berhasil masuk ke masjid, maka kita semua mungkin akan pergi." tambahnya.

Aziz adalah imigran dari Kabul, Afghanistan. Ia menjadi pengungsi ketika masih kecil dan tinggal selama lebih dari 25 tahun di Australia, sebelum pindah ke Selandia Baru beberapa tahun yang lalu.

"Saya pernah ke banyak negara dan ini adalah salah satu yang indah," katanya. 


Penulis :
Adryan N