
Pantau.com - Dua orang Catalonia yang dilatih oleh organisasi teroris PKK (Partiya Karkerên Kurdistanê) di Suriah mengancam akan mengarahkan senjata mereka ke Spanyol setelah mereka kembali ke Catalonia.
Rekaman yang disiarkan pada akhir Januari itu memperlihatkan seorang lelaki dan seorang perempuan yang mengancam akan menerapkan pelatihan mereka terhadap negara mereka segera setelah mereka pulang dari Suriah.
Kedua orang yang bertopeng tersebut berbicara dalam Bahasa Catalonia, dan menyatakan mereka berperang bersama kelompok yang memperjuangkan kemerdekaan Catalonia.
Baca juga: Benarkah Lempar Telur ke Politisi Sudah Jadi Tradisi di Australia?
Sambil membawa senjata, sepanjang rekaman video itu dan mengaku sebagai "internasionalis" --rujukan kepada Brigade Internasional yang datang ke Spanyol selama Perang Saudara Spanyol melawan diktator Francisco Franco, yang memerintah Spanyol dari 1939 sampai kematiannya pada 1975.
Pusat Intelijen Nasional Spanyol mengatakan lembaga tersebut memperlakukan ancaman itu secara serius, dan mengumumkan bahwa lembaga tersebut telah melancarkan penyelidikan untuk mengidentifikasi kedua tersangka.
Pusat Intelijen Spanyol menegaskan bahwa para tersangka adalah ancaman nyata buat Spanyol, dan mereka harus ditangkap serta diadili sepulang mereka.
Baca juga: Warga Catalan Turun ke Jalan Tolak Kedatangan Raja Spanyol Lusi Filipe IV
Lembaga itu juga mengatakan bergabung dalam pergolakan bersenjata di luar negeri tanpa izin dari Negara Spanyol adalah pelanggaran pidana dan itu membahayakan kepentingan Spanyol, yang tidak memihak.
Lebih dari 10 warga negara Spanyol telah bergabung dengan kelompok PKK selama beberapa tahun belakangan, dua di antara mereka ditangkap pada 2015 di Madrid dan pengadilan membebaskan mereka dengan jaminan.
Dalam kegiatan terornya selama 30 tahun melawan Pemerintah Turki, PKK telah merenggut tak kurang dari 40.000 jiwa, termasuk perempuan dan anak kecil.
- Penulis :
- Widji Ananta