
Pantau - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menegaskan bahwa pendahulunya, Jair Bolsonaro, berhak mendapatkan proses pengadilan yang adil atas dugaan percobaan menggulingkan pemerintah setelah gagal terpilih kembali pada 2022.
Pernyataan Lula di Tengah Sidang Mahkamah Agung
Lula menyampaikan hal itu pada Selasa, 2 September 2025, di tahap akhir persidangan Mahkamah Agung Federal, pengadilan tertinggi di Brasil.
"Apa yang saya harapkan adalah keadilan akan ditegakkan, dengan menghormati hak praduga tak bersalah, itu saja. Saya berharap diri saya sendiri dan musuh-musuh saya mendapatkan hak praduga tak bersalah," ungkapnya.
Jika Bolsonaro dan para asistennya terbukti bersalah, mereka terancam hukuman penjara hingga 43 tahun atas tuduhan percobaan kudeta.
Hak Membela Diri dan Pengalaman Pribadi Lula
Lula menegaskan bahwa Bolsonaro tetap memiliki hak untuk membela diri, sebuah hak yang menurutnya tidak ia dapatkan ketika ditangkap pada 2018 dalam kasus korupsi.
"Dia (Bolsonaro) dapat membela diri, sementara saya tidak. Saya tidak mengeluh, saya tidak menangis," ujarnya kepada wartawan di Sao Paulo.
Kasus korupsi yang menjerat Lula saat itu kemudian dibatalkan setelah kampanye antikorupsi "Operasi Cuci Mobil" terbukti bermotif politik.
- Penulis :
- Leon Weldrick