
Pantau.com - Menteri Luar Negeri RI Retno RI memuji kualitas kepemimpinan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang didukung dengan rasa empati, melindungi, dan solidaritas tinggi sehingga menempatkannya sebagai agen perdamaian.
Dalam pertemuan World Assembly for Women (WAW!) di Tokyo, Sabtu lalu, Menlu Retno mengatakan bahwa Ardern menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin dalam menghadapi serangan teror di Christchurch.
"Langkah-langkah yang diambil PM Selandia Baru menghadapi tragedi penembakan Christchurch, menunjukan empati yang besar, yang mampu menumbuhkan solidaritas dan menunjukan pernannya sebagai 'ibu’ bangsa,” kata Menlu Retno dalam keterangan tertulis Kemlu RI.
Baca juga: Buka Forum Indo-Pasifik Selatan, Apa yang Dikejar Indonesia?
Menurut Menlu, kepemimpinan perdana menteri perempuan seperti Jacinta Arden menunjukan bahwa perempuan memiliki kemampuan untuk berperan dan berkontribusi terhadap perdamaian.
“Saya sangat percaya, dengan kekuatan peran perempuan dalam mendorong perdamaian. Mari kita bekerja sama dalam mendorong peran serta perempuan sebagai agen perdamaian dan toleransi,” kata Retno.
Lebih lanjut Menlu RI menyampaikan pentingnya meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan perempuan sebagai negosiator dan mediator. “Mari kita bekerjasama mendorong peran serta perempuan sebagai agen perdamaian dan toleransi,” ujarnya
Berkaitan dengan hal ini, Indonesia dan ASEAN akan menyelenggarakan Pelatihan Regional tentang Perempuan, Perdamaian dan Keamanan untuk diplomat perempuan dari semua negara ASEAN.
Baca juga: Saat PM Selandia Baru Ogah Sebut Nama Pelaku Teror di Christchurch
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk membangun jaringan negosiator dan mediator perdamaian perempuan di Asia Tenggara.
Menlu RI juga mendorong para menteri perempuan untuk mengambil langkah serupa di kawasannya untuk meningkatkan kapasitas perempuan sebagai negosiator dan mediator perdamaian.
Jaringan ini selanjutnya diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan jaringan serupa di kawasan lainnya, sebagai kontribusi nyata perempuan dalam penciptaan stabilitas dan perdamaian global. “Saya yakin negosiatior dan mediator perempuan akan berkontribusi lebih dalam menjaga perdamaian dan kestabilan,” kata Menlu Retno dalam pertemuan WAW! yang dihadiri Wakil Presiden Panama serta para menteri luar negeri perempuan dari delapan negara.
- Penulis :
- Widji Ananta