Pantau.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan bahwa ia menyambut baik keputusan Facebook untuk melarang segala bentuk dukungan representasi nasionalisme putih dan separatis putih di platform media sosialnya.
"Bisa dibilang kategori itu selalu diikuti dengan pedoman komunitas kebencian, tapi klarifikasi positif telah dibangun pasca teror di Christchurch," kata Jacinda Ardern, seperti dilansir Reuters, Kamis (28/3/2019).
Baca juga: Selandia Baru Buru Tersangka Lain dalam Penembakan di Christchurch
Facebook telah melarang kebijakan usai kritik oleh kelompok-kelompok sipil yang gagal untuk menghadapi ekstremisme.
Ardern mengatakan 59 negara telah mengirimkan utusan diplomatik ke peringatan nasional pada Jumat pekan lalu dalam penghormatan tragedi penembakan di dua masjid di Selandia Baru.
Baca juga: Selandia Baru Larang Senjata Api Semi-Otomatis Usai Teror Christchurch
Pada 15 Maret 2019, seorang pria bersenjata menewaskan 50 orang setelah melakukan penembakan secara membabi-buta di dua masjid di Kota Christchruch, Selandia Baru.
Perdana Menteri Selandia Baru menyebut aksi penembakan itu merupakan aksi terorisme dan pelaku yang bernama Brenton Tarrant berusia 28 tahun merupakan warga negara Australia. Tarrant akan ditahan hingga 5 April mendatang.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
