
Pantau.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan tidak ada serang zat kimia di Ghouta Timur, Sabtu 7 April April 2018 kemarin adalah sebuah kebohongan dan bentuk provokasi.
"Tuduhan bahwa pemerintah Suriah melakukan serangan gas di sebuah kota yang dikuasai pemberontak pada Sabtu adalah palsu dan provokasi," katanya seperti dikutip Pantau.com dari Reuters, Senin (9/4/2018).
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, laporan tentang serangan gas di Suriah pada Minggu tidak berdasarkan fakta dan merupakan alasan Amerika Serikat dan negara-negara Barat untuk melakukan tindakan militer terhadap Damaskus.
Baca juga: Imbas Serangan Senjata Kimia di Ghouta, Prancis Jalin Komunikasi dengan AS
"Klaim dan tuduhan seperti itu oleh Amerika dan beberapa negara-negara Barat menunjukkan rencana baru melawan pemerintah dan rakyat Suriah, dan merupakan alasan untuk melakukan tindakan militer melawan mereka," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Bahram Qasemi mengutip Kantor berita Iran IRNA.
Qasemi menambahkan, laporan tentang serangan gas tidak cocok dengan fakta yang dapat dilihat di lokasi serangan. Iran telah menjadi pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan gerilyawan di sepanjang konflik.
Untuk diketahui, serangan senjata kimia di Ghouta Timur setidaknya merenggut puluhan warga. Hingga berita ini diturunkan 75 orang dinyatakan tewas.
Baca juga: Iran Tuding Laporang Serangan Gas Suriah Akal-akalan Amerika Serikat
- Penulis :
- Widji Ananta