Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Mosi Tidak Percaya pada Pembantaian, Pemerintah Mali Mengundurkan Diri

Oleh Rifeni
SHARE   :

Mosi Tidak Percaya pada Pembantaian, Pemerintah Mali Mengundurkan Diri

Pantau.com - Perdana menteri Mali beserta seluruh jajaran pejabat pemerintah mengundurkan diri pada Kamis, 18 April 2019, empat pekan pasca-pembantaian sekitar 160 penggembala Fulani oleh kelompok main hakim sendiri yang mengejutkan banyak pihak.

"Presiden menerima pengunduran diri perdana menteri beserta jajaran pejabat pemerintah," menurut pernyataan kantor Presiden Ibrahim Boubacar Keita.

Baca juga: Otoritas Mali Tangkap 5 Pelaku Pembantaian 157 Penduduk Desa

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan alasan kepergian Perdana Menteri Soumeylou Boubeye Maiga, namun sejumlah legislator pada Rabu, 17 April 2019, membahas kemungkinan mosi tidak percaya pada pemerintah atas pembantaian dan gagalnya upaya untuk melucuti anggota milisi atau mengusir militan.

Serangan 23 Maret oleh tersangka pemburu dari komunitas Dogon di Ogossagou, desa di Mali tengah yang dihuni para musuhnya, gembala Fulani, merupakan pembunuhan berdarah bahkan kekerasan paling sadis yang pernah terjadi dalam sejarah Mali.

Baca juga: Indonesia Kecam Aksi Kekerasan di Mali yang Tewaskan 157 Warga Desa

Insiden tersebut menyusul serangan mematikan oleh gerilyawan terhadap pos militer yang menewaskan sedikitnya 23 tentara, juga di wilayah Mali tengah, yang diklaim oleh afiliasi al-Qaeda, yang memilik banyak pengembala Fulani dalam barisannya.

rn
Penulis :
Rifeni