Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

China-Rusia Makin Mesra, AS Latah Perkuat Kehadirannya di Arktik

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

China-Rusia Makin Mesra, AS Latah Perkuat Kehadirannya di Arktik

Pantau.com - Di tengah meningkatnya pembagian wilayah kutub atas pemanasan global dan akses terhadap mineral, kegiatan China yang meningkat di wilayah Arktik dan perilaku agresif Rusia di wilayah itu harus diawasi dengan cermat, kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, Senin, 5 Mei 2019.

China memiliki keamanan nasional yang bertujuan di wilayah Arktik, dan kegiatan Rusia, termasuk rencananya dengan jalur pengiriman baru dari Asia ke Eropa Utara, layak diperhatikan lebih dekat, kata Pompeo dalam pertemuan bangsa-bangsa Arktik di Finlandia, seperti dilansir Reuters, Rabu (8/5/2019).

"Pentagon memperingatkan pada pekan lalu bahwa China dapat menggunakan penelitian sipil di Arktik untuk memperkuat kehadiran militernya, termasuk dengan mengerahkan kapal selam ke wilayah itu sebagai penghalang serangan nuklir," katanya kepada delegasi di konferensi di Rovaniemi, Finland.

Baca juga: Upaya China Bangun Jaringan Markas Militernya di Seluruh Dunia

"Kita perlu memeriksa kegiatan ini dengan cermat, dan menjaga penelitian dari bangsa lain. Perilaku agresif China di tempat lain akan menjadi contoh bagaimana memperlakukan Arktik," tambahnya.

Pompeo mengatakan, semua negara dipersilahkan untuk berbagi kekayaan alam Arktik, tetapi dirinya menyebutkan keraguan tentang tujuan Rusia dan China di wilayah itu, di mana keduanya telah meningkatkan kegiatan di sana.

"Amerika Serikat dan negara Arktik menyambut investasi China yang transparan untuk kepentingan ekonomi, bukan ambisi keamanan nasional," kata Pompeo dalam sebuah pidato.

Banyak negara yang telah mengklaim wilayah tersebut, termasuk China, yang memungkinkan untuk memanfaatkan cadangan minyak dan gas serta deposito besar mineral seperti seng, besi, dan logam tanah langka.

Baca juga: Kegiatan Militer Beijing di Arktik Meningkat, Pentagon Peringati China

Selain China, Rusia juga telah meningkatkan kehadirannya di wilayah Arktik, dan membuka kembali pangkalan militernya yang ditutup selama perang dingin, serta memodernisasi armada Utara uang kuat untuk menjaga kepentingannya.

"Di rute Laut Utara, Moskow sudah secara ilegal menuntut agara negara lain meminta izin untuk menggunakan jalur itu, yang meminta Maritim Rusia untuk memeriksa kapal asing, dan mengancam akan menggunakan kekuatan militer dengen menenggelamkan apapun yang tidak tunduk pada aturannya," ujar Pompeo.

"Tindakan provokatif itu merupakan bagian dari perilaku agresif Rusia di Arktik," tambahnya.

Dewan Arktik terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Rusia, Finlandia, Norwegia, Denmark, dan Islandia. Penduduk asli wilayah itu juga masuk dalam perwakilan organisasi itu.

Penulis :
Noor Pratiwi