Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

China: Tekanan AS Picu Pengayaan Uranium Iran di Luar Batas

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

China: Tekanan AS Picu Pengayaan Uranium Iran di Luar Batas

Pantau.com - China telah menyalahkan tindakan Amerika Serikat yang terus menekan Iran sehingga negara Republik Islam itu melakukan pengayaan uranium di atas kesepakatan dalam perjanjian nuklir 2015.

"Tekanan maksimum yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Iran adalah akar penyebab krisis nuklir Iran," kata Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam konferensi pers di Beijing.

Melansir Russian Times, Rabu (10/7/2019), China juga menyebut sanksi yang diberlakukan oleh AS sebagai bullying dan mengatakan telah menyebabkan 'tumor' yang bahaya untuk masyarakat global.

Baca juga: Iran: AS Tak Rela Kami Peroleh Keuntungan dari Perjanjian Nuklir

Shuang mengungkapkan penyesalan China dalam keputusan yang diambil oleh Iran, namun mengatakan bahwa arus perselisihan atas program nuklir negara itu harus diselesaikan secara diplomatis.

"Faktanya menunjukan bahwa bullying itu telah menjadi tumor yang semakin memburuk," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Paremen Iran, Ali Larijani mengatakan, ancaman Amerika Serikat memiliki efek berlawanan dengan apa yang diharapkan oleh bangsa Iran.

Pada Senin, 8 Juli, juru bicara badan nuklir Iran, Behrouz Kamalvandi mengatakan Iran secara resmi telah meningkatkan pengayaan uranium pada 4,5 persen, dan akan mempertimbangkan untuk meningkatkan ke 20 persen.

Baca juga: Seram, Pengayaan Uranium Nuklir Iran Sudah Mencapai 4,5 Persen

Dalam kesepakatan nuklir 2015 yang dikenal sebagai JCPOA, batas pengayaan uranium berada pada tingkat 3,67 persen. Di bawah JCPOA, Iran setuju untuk membatasi kegiatan nuklirnya dalam pertukaran untuk bantuan sanksi dan kemampuan untuk mengekspor minyak. 

Namun, Washington secara sepihak menarik diri dari kesepakatan tahun lalu. Sejak itu, Iran telah mendesak penandatangan Eropa ke JCPOA untuk bertindak untuk menyelamatkan perekonomian Iran.

Penulis :
Noor Pratiwi