
Pantau.com - Kepolisian Inggris menyatakan pihaknya membuka penyelidikan kasus bocornya memo rahasia yang berujung pada pengunduran diri duta besar Inggris untuk Washington.
Kim Darroch mundur dari jabatannya, setelah Presiden AS Donald Trump mencapnya "dungu" dan "idiot" pasca-terkuaknya memo rahasia di salah satu surat kabar. Dalam memo tersebut Darroch menyebut pemerintahan Trump tidak layak.
Baca juga: Memo Dubes Inggris Mengolok Trump Bocor ke Media, Rusia yang Disalahkan
"Mengingat konsekuensi yang dilaporkan secara luas dari kebocoran tersebut saya merasa puas bahwa ada kerugian yang disebabkan oleh hubungan internasional Inggris dan akan ada kepentingan publik yang jelas untuk menyeret individu atau orang-orang yang bertanggung jawab ke meja hijau," demikian Pejabat Kepolisian Metropolitan Neil Basu dalam satu pernyataan, Jumat, 12 Juli 2019.
"Saya akan katakan kepada individu atau orang-orang yang melakukan ini bahwa dampak dari apa yang telah Anda perbuat sudah jelas. Namun, Anda kini juga bertanggung jawab karena mengalihkan para reserse untuk meninggalkan misi inti mereka. Anda bisa menghentikan ini sekarang. Serahkan diri anda sekarang, jelaskan dan hadapi konsekuensinya."
Baca juga: Hubungan AS dan Inggris Bisa Jatuh ke Titik Nol Gara-gara Memo?
Sebelumnya, Duta Besar Inggris untuk Amerika Serikat menggambarkan pemerintahan Presiden Donald Trump sebagai 'disfungsional, canggung, dan tidak kompeten', demikian laporan The Mail mengutip memo yang dirahasiakan.
Dalam memo kepada pemerintahan Inggris, bertanggal di tahun 2017 hingga saat ini, kata Darroch, Trump 'memancarkan rasa tidak aman' dan menasehati pejabat di London untuk berurusan dengannya secara efektif, bahkan duta besar itu menyarankan para pejabat untuk membuat poin-poin secara sederhana.
- Penulis :
- Noor Pratiwi