
Pantau.com - Harga roti, panganan kedua yang banyak dikonsumsi di Zimbabwe, naik 60 persen dalam waktu semalam akibat melonjaknya biaya produksi. Harga sepotong roti saat ini mencapai 15 dolar Zimbabwe (setara dengan 0,97 dolar AS), sementara pada Selasa harga panganan itu masih di kisaran 9,45 dolar Zimbabwe.
Tingginya harga roti menambah beban masyarakat di tengah naiknya berbagai harga kebutuhan pokok akibat inflasi sebesar tiga digit di Zimbabwe.
Baca juga: Pemerintah Zimbabwe Naikkan Tarif Listrik hingga 320 Persen
Rakyat Zimbabwe saat ini menghadapi krisis ekonomi cukup parah yang kembali mengingatkan mereka terhadap pengalaman hiperinflasi di bawah kepemimpinan mendiang Presiden Robert Mugabe.
Di bawah kendali Mugabe, banyak warga kehilangan uang pensiun dan tabungannya, bahkan banyak toko terpaksa tutup karena merugi. Presiden Emmerson Mnangagwa yang mengambil alih kepemimpinan di Zimbabwe lewat kudeta militer pada 2017 meminta warga bersabar.
Pemerintah tengah meyakinkan masyarakat bahwa sejumlah kebijakan akan dibuat guna mengatasi kelangkaan energi, bahan bakar minyak, dan obat-obatan. Pemerintah juga berjanji akan membantu rakyat Zimbabwe bertahan dari kekeringan yang menyebabkan produksi bahan pangan menurun.
Presiden Asosiasi Pembuat Roti Nasional Zimbabwe Denis Wala mengatakan tingginya harga bahan bakar minyak, listrik, dan adanya pemadaman bergilir memaksa pengusaha memakai generator berbahan solar agar roti dapat terus dibuat. Akan tetapi, ongkos membuat roti jadi naik.
"Para pembuat roti tidak sanggup membiayai semua biaya produksi itu sehingga mereka harus menaikkan harga," kata Wala.
Baca juga: Perekonomian Terseok-seok, Rupiah di Negara Ini Nilainya Fantastis!
Walaupun harga naik, roti masih cukup sulit ditemukan sampai Rabu ini karena banyak toko mengaku belum menerima persediaan dari produsen.
Zimbabwe mengimpor sebagian besar kebutuhan gandumnya yang mencapai 400.000 ton. Akan tetapi, ketersediaan dolar AS yang menipis menyulitkan pemerintah dan pengusaha mengimpor barang dari luar negeri.
- Penulis :
- Kontributor TIH