
Pantau.com - Novel coronavirus atau 2019-nCoV semakin mengganas di daratan China dengan kematian yang dilaporkan mencapai 1.016 orang. Yang lebih mengejutkan lagi, virus ini disebut-sebut bisa menular melalui udara.
Virus korona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, menyebar dan ditularkan dari manusia ke manusia ketika orang terinfeksi batuk atau bersin. Namun kini timbul kecemasan transimi virus juga bisa terjadi melalui udara. Dugaan ini didukung dari pernyataan pejabat China pada Sabtu 8 Februari lalu.
Virus korona disebutkan dapat menyebar melalui transmisi aerosol, yang berarti virus dapat melayang di udara untuk waktu yang lama dan menyebabkan infeksi jika terhirup.
Baca juga: China Catat 1.000 Orang Meninggal Dunia Akibat Virus Korona
"Transmisi aerosol mengacu pada pencampuran virus dengan tetesan di udara untuk membentuk aerosol yang menyebabkan infeksi setelah terhirup," kata wakil kepala Biro Urusan Sipil Shanghai, Zeng Qun, dikutip dari China Daily, Selasa (11/2/2020).
"Karena itu, kami telah menyerukan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan dan pengendalian penyakit yang disebabkan oleh pertemuan keluarga," tambahnya dalam konferensi media harian pemerintah kota mengenai upaya untuk menahan penyebaran virus.
Para ahli menjelaskan bahwa penularan langsung mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh penghirupan udara yang dekat dengan pasien yang bersin dan batuk, sementara penularan kontak terjadi ketika seseorang menyentuh benda yang tercemar tetesan yang mengandung virus sebelum menginfeksi dirinya melalui kontak berikutnya dengan selaput mulutnya, hidung, dan mata.
Baca juga: WHO Kirim Tim Misi Internasional Hadapi Wabah Korona di China
Pemerintah telah mendesak warga untuk menghindari pertemuan, membuka jendela untuk membantu ventilasi udara, mempraktikkan kebersihan pribadi yang baik dan secara teratur membasmi kuman rumah mereka, terutama bidang-bidang seperti pegangan pintu, meja makan, dan kursi toilet.
Dengan adanya temuan baru perihal media penyebaran virus korona tersebut, pemerintah China kian gencar melarang warganya untuk melakukan semua aktivitas yang menghadirkan keramaian.
- Penulis :
- Kontributor NPW