
Pantau.com - Satu tim alhi internasional yang dipimpin oleh Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) berangkat ke Beijing untuk membantu menyelidiki epidemi virus korona yang telah menewaskan setidaknya 908 orang.
Wabah ini telah menyebabkan gangguan besar di China dengan kota-kota yang biasanya sibuk menjadi sepi penduduk selama dua minggu terakhir ketika penguasa Partai Komunis memerintahkan fasilitas publik, pabrik hingga sekolah ditutup dan penerbangan dibatalkan.
Dilansir Al Jazeera, Senin (10/2/2020), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang melakukan perjalanan ke Beijing untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan menteri-menteri China pada akhir Januari silam, kembali dengan kesepakatan pengiriman misi internasional.
Baca juga: Korban Meninggal Akibat Virus Korona Lebih Tinggi daripada SARS
Butuh hampir sekitar dua pekan untuk mendapatkan lampu hijau dari pemerintah atas permintaan badan tersebut. Salah satunya pertimbangan bahwa veteran WHO Dr. Bruce Aylward merupakan seorang epidemologi dan keadaan darurat dari Kanada yang memimpin tim tersebut.
"Saya baru saja berada di bandara melihat para anggota tim pendahulu untuk misi internasional #2019nCoV yang dipimpin oleh WHO untuk China, dipimpin oleh Dr Bruce Ayward, veteran dari keadaan darurat keehatan masyarakat di masa lalu," tulis Tedros dalam akun Twitternya pada Minggu, 9 Februari 2020, waktu setempat.
Dr Amesh Adalja, seorang sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security, mengatakan tim akan dapat menyelidiki tidak hanya bagaimana virus menyebar, tetapi juga tingkat keparahan wabah.
Baca juga: Kematian Dokter Pengungkap Virus Korona Disorot Amnesty International
"Ada banyak pertanyaan dan misteri yang belum terjawab tentang bagaimana wabah ini berlangsung dan bagaimana tindakan yang diambil pemerintah China," katanya kepada Al Jazeera. "(Tim) akan membantu kita mengambil risiko membuat stratifikasi ini untuk seluruh dunia."
Korban tewas akinat virus korona di China daratan naik 97, yang terbesar dalam satu hari sejauh ini, menjadi 908 pada akhir hari Minggu, Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengatakan pada hari ini.
- Penulis :
- Kontributor NPW