Pantau.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mendeklarasikan wabah virus korona jenis baru atau COVID-19 sebagai pandemi.
Dilansir CNN, badan tersebut mengungkapkan terdapat 118.000 kasus infeksi dengan lebih dari 4.000 kematian. Virus itu juga telah menyebar ke seluruh dunia kecuali Antartika.
"Kami belum pernah melihat pandemi yang dipicu oleh virus korona. Dan kami belum pernah melihat pandemi yang dapat dikendalikan pada saat yang sama," Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan Rabu (11/3) waktu setempat.
Baca juga: Infografis Saat yang Tepat Menggunakan Masker Sesuai Saran WHO
"Menggambarkan situasi sebagai pandemi tidak mengubah penilaian WHO terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh virus korona ini. Itu tidak mengubah apa yang dilakukan WHO, dan itu tidak mengubah apa yang seharusnya dilakukan oleh suatu negara."
Jika negara mendeteksi, menguji, merawat, mengisolasi, melacak dan memobilisasi orang-orang mereka dalam tanggapan, mereka yang memiliki sedikit kasus virus korona baru dapat mencegah kasus-kasus itu menjadi kelompok, dan kelompok-kelompok itu menjadi transmisi komunitas, kata Ghebreyesus.
"Beberapa negara telah menunjukkan bahwa virus ini dapat ditekan dan dikendalikan," kata Ghebreyesus.
Baca juga: WHO Sebut 93 Persen Penyebaran Virus Korona Ada di Empat Negara Ini
Pandemi didefinisikan sebagai "penyebaran ke seluruh dunia" dari suatu penyakit baru. Padahal, wabah adalah kejadian kasus penyakit yang melebihi apa yang biasanya diharapkan dan epidemi lebih dari jumlah kasus normal penyakit, perilaku terkait kesehatan tertentu, atau kejadian terkait kesehatan lainnya di komunitas atau wilayah, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Pada bulan Januari, WHO mendeklarasikan wabah virus korona baru sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
