
Pantau.com - Setelah 76 hari menutup diri dari dunia, kota Wuhan di China tengah, episentrum pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), akhirnya kembali dibuka.
Pada Rabu dini hari, 8 April 2020, pihak berwenang telah mengizinkan penduduk untuk meninggalkan kota untuk pertama kalinya sejak 23 Januari, ketika 11 juta orang terkena imbas lockdown untuk menekan penyebara virus korona.
"Rasanya seperti dibebaskan," kata Zhang Kaizhong (51), yang berada di mobilnya di antara deretan kendaraan yang mengantre di jalan raya di timur Wuhan, menuju provinsi Jiangsu, demikian dikutip dari The Guardian, Rabu (8/4/2020).
Baca juga: Jepang Akan Berlakukan Darurat Korona di Tokyo
Zhang datang ke Wuhan untuk mengunjungi putranya sehari sebelum lockdown diumumkan. Ia belum sempat bertemu dengan istinya selama lebih dari 70 hari. "Aku sangat merindukannya. Tentu saja saya sangat bersemangat."
Sementara, warga lainnya mengatakan bahwa mereka bergegas kembali bekerja, pulang ke rumah untuk menghadiri pemakaman, atau berusaha menghindari kendaraan di mana lalu lintas mulai kembali padat.
"Aku seharusnya kembali lebih awal," kata Lu (36), yang sedang dalam perjalanan kembali ke Shanzhen di selatan tempat ia bekerja. Ia telah tinggal di rumah selama tiga bulan terakhir. "Setelah sekian lama, Wuhan akhirnya dibuka."
Baca juga: Langkah Tegas Malaysia: 6.048 Orang Ditangkap karena Langgar Isolasi
Di sisi lain, pejabat kota tengah bersiap untuk membuat acara pembukaan kembali kota Wuhan dengan pertunjukan ringan, kampanye media sosial yang dipimpin oleh media pemerintah, dan acara khusus untuk menandai pembukaan kembali bandara, stasiun, hingga pabrik. Terminal kereta dan bus didekorasi dengan lampu. Gedung-gedung pencakar langit di pusat kota menyala dengan pesan tertulis: "Halo, Wuhan".
Dibukanya kembali Wuhan berarti transportasi juga telah diberlakukan. Tercatat China sudah mengoperasikan 30 penerbangan dari Wuhan ke kota-kota lain di China, seperti Shanghai, Shenzhen, dan Guangzhou, dengan lebih dari 1.600 perjalanan telah dipesan. Sekitar 55.000 penumpang juga telah memesan tiket untuk meninggalkan kota Wuhan.
Lockdown Wuhan merupakan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Langkah ini dilakukan ketika virus menyebar secara global dan kasus-kasus baru di China telah menurun secara drastis.
- Penulis :
- Noor Pratiwi