
Pantau - Drop servicing sebenarnya mirip dengan drop shipping, namun berbeda pada layanan yang ditawarkan. Drop servicing adalah suatu sistem penjualan dimana pemilik bisnis menawarkan layanan, namun dalam eksekusinya dikerjakan oleh pihak lain yang bekerjasama. Jadi pemilik bisnis hanya berperan sebagai perantara dan mengambil untung dari selisih harga dengan menawarkan harga lebih mahal dan mencari pihak lain yang mau mengerjakan dengan harga yang lebih murah.
Seperti dikutip dari laman momsmoney, istilah drop servicing hampir sama dengan reselling pada umumnya. Perbedaan yang signifikan antara drop shipping dan drops servicing hanyalah terletak pada apa yang dijual.
Pada drop servicing, yang dijual hanyalah berupa jasa saja. Sedangkan pada drop shipping yang dijual hanyalah barang saja.
Bisnis model ini biasanya bisa ditemui pada beberapa web yang menjual jasa. Karena pasar marketing dari drop servicing ini menggunakan media bisnis online.
Cara Kerja Sistem Drop Servicing
Sebenarnya, model bisnis ini memiliki sistem yang sederhana. Pemilik membuka sebuah bisnis dengan menawarkan beberapa layanan. Kemudian layanan ini dipatok dengan harga lebih tinggi dan dipromosikan oleh marketing untuk mendapatkan klien.
Jika kamu ingin berbisnis drop servicing, pelajari terlebih dahulu mengenai kelebihan dan kekurangannya;
Kelebihan Drop Servicing
-Sangat mudah untuk memulai
-Tidak memerlukan keahlian khusus
-Resiko lebih sedikit karena return atau komplain sangat jarang jika kita pandai membuat kontrak
-Biaya murah dan fleksibel
-Scale up lebih murah dan cepat
-Tidak perlu memikirkan stok atau produk
-Persaingan sedikit
-Margin besar dan dapat dinegosiasi
-Repeat order tinggi
-Bisa kontrak jangka panjang
-Dapat membangun branding yang kuat
Kekurangan Drop Servicing
-Freelance kadang tidak komitmen (kabur, pekerjaan tidak selesai, terlambat)
-Harus melakukan kontroling layanan dengan hati-hati
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari