
Pantau.com - Di tengah ekonomi yang sulit akibat pandemi COVID-19, banyak orang memikirkan untuk memulai bisnis, salah satunya yaitu dropship. Sobat Pantau pernah mendengar bahwa ini adalah cara yang bagus untuk menghasilkan uang tambahan.
Perlu diketahui, sistem dropship berbeda dengan sistem Reseller yang mengharuskan penjual atau pengecer untuk membeli produk kepada supplier atau pemilik barang untuk stok, lalu kemudian dijual ke konsumen dengan mengambil keuntungan dari selisih harga barang.
Meskipun dropship telah menjadi hal yang populer di dunia e-Commerce selama beberapa tahun terakhir, lantas pasti ada cara yang benar dan cara yang salah dalam melakukannya.
Baca juga: 6 Hal yang Menakutkan untuk Jadi Entrepreneur, Kamu Siap Mental?
Sulit untuk masuk ke dunia dropship sebagai pemula karena persaingan yang ketat. Ada kurva pembelajaran, dan mungkin sulit untuk membuat produk kamu menonjol. Jangan biarkan hal itu membuatmu berkecil hati.
Dari berbagai pengalaman, seperti dinukil laman entrepreneur, bisnis dropship dinilai menarik bagi banyak pengusaha karena ini adalah model bisnis yang lebih mudah daripada yang lain.
Itu sebenarnya tidak benar. Bukan karena kamu tidak memproduksi sendiri produknya, dan ini tidak boleh memperlakukan operasi dropship sebagai bisnis yang lengkap, sebab ini merupakan bisnis yang utuh, dan membutuhkan perkembangan lebih.
Apabila sobat Pantau seorang pemula, berikut 3 rahasia bisnis dropship yang perlu diketahui:
1. Pelajari Pesaing Kamu Secara Mendalam
Semua bisnis harus memiliki pemahaman yang kuat tentang persaingan, terutama dalam bisnis dropship. Yang membedakan satu produk dengan produk lainnya adalah berdasarkan pemasaran.
Kemungkinan pesaing lain menjual produk yang sama persis dengan yang kamu lakukan dari produsen yang sama (itulah sifat dari sebuah persaingan dalam industri), jadi cara kamu memasarkannya adalah segalanya.
Lihatlah situasi persaingan saat ini. Bagaimana produk lain dipasarkan? Berapa harga mereka? Lakukan sapu bersih layaknya platform e-Commerce seperti Amazon sehingga bisa memiliki gambaran lengkap.
Baca juga: 5 Restoran Cepat Saji Terbaik di Dunia
Setelah memahami peta persaingan, kamu dapat dengan percaya diri memilih produk mana yang akan digunakan untuk pengiriman dropship - dan memahami cara membuat produkmu menonjol di antara banyaknya pesaing.
Itu bisa dengan harga yang lebih rendah, berikan give a away atau dengan menambahkan sesuatu yang bermanfaat seperti video tutorial yang diproduksi dengan baik untuk produk tersebut.
Tujuan kamu adalah memastikan konsumen ingin memilih produk ketika mereka juga memeriksa sebuah persaingan, karena kamu menawarkan sesuatu yang tidak dilakukan oleh kompetitor.
2. Pastikan untuk Menemukan Pemasok yang Baik
Ketika mencari pemasok sebuah produk, perhatikan di luar biaya. Tentu, keuntungan adalah pusat persamaan dropship. Namun pemasok yang baik dapat membuat semua perbedaan dalam operasi pengiriman.
Pertama, kenali mereka. Apakah mereka bersedia dan mampu mendukung pertumbuhan bisnis kamu jika berkembang pesat? Atau akankah mereka tertinggal dalam produksi atau bahkan kehabisan stok, akibat kamu menjual terlalu banyak? Pastikan untuk menetapkan ekspektasi yang jelas seputar kapasitas mereka.
Pastikan juga untuk menyelesaikan pemeriksaan kualitas terlebih dahulu. Pesan produk seperti yang kamu lakukan jika ada pelanggan yang memesan secara langsung. Catat semua hal mendasar: pengiriman tepat waktu, pengemasan, dan kualitas produk.
Gunakan produk seperti bagaimana kamu adalah pelanggan. Apakah itu kehilangan kualitasnya setelah satu atau tiga kali penggunaan? Rajin dan berorientasi pada detail dalam pendekatan, dan tetap skeptis sampai setiap kotak telah dicentang. Jika kamu tidak membahas potensi masalah sebuah produk atau proses pengiriman, pelanggan mungkin, pada gilirannya dapat membuat ulasan negatif dan ini bisa menimbulkan kekacauan yang harusnya bisa kamu cegah sebelumnya.
3. Uji Pasar Terlebih Dahulu
Terakhir, terapkan pola pikir bahwa kamu harus menguji pasar. Setelah memilih produsen dan sebuah produk, jangan menginvestasikan dana di muka sampai menyelesaikan "periode pengujian" untuk memastikan kesesuaian pasar.
Kamu harus memastikan bahwa orang-orang menyukai produk yang kualitas tinggi, itu pertama dan terpenting. Banyak dropship bersemangat setelah mereka menemukan ceruk dan produsen, kemudian berpikir bahwa yang terbaik adalah memesan dalam jumlah besar di muka karena diskon massal, tetapi ini harus dilakukan dengan hati-hati.
Uji terlebih dahulu untuk mengurangi risiko! Setelah pengujian berhasil, Sobat Pantau dapat melanjutkannya dengan pelabelan putih dan memesan secara massal.
Metode pengiriman barang yang lebih mudah adalah menunggu pesanan sampai ke pelanggan daripada memenuhi pengiriman itu sendiri. Mungkin membuat kamu merasa lebih memiliki kendali untuk menyimpan inventaris di bagasi, tetapi yang terbaik adalah melakukan outsourcing pengiriman dan distribusi, terutama jika promo iklan rilis dan produk mulai terjual dengan cepat.
Baca juga: 5 Kiat Mengatur Keuangan bagi Pengusaha
Seperti situs web 'I'll Tried That' membagikan beberapa kisah horor pengiriman barang yang sering dialami pemula, dimana pelanggan marah (jika produk tidak berfungsi atau bukan seperti yang diiklankan), penundaan pengiriman yang besar, dan masalah mitra.
Pastikan untuk menguji perusahaan tempat kamu memesan dengan cara memesan yang sama seperti pelanggan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengirim dan sampai? Apakah ada konfirmasi atau nomor pelacakan? Memulai dari hal kecil membantu kamu merencanakan ke depan sebuah bisnis agar tidak mengalami masalah yang tidak terduga.
Pastikan untuk memperhatikan detail dan menyimpan sebuah rahasia lama setelah kamu menjadi pengirim berpengalaman. Adalah analisis kompetitif, banyak ulasan, dan mulai dari yang kecil (jika kamu ingin memperluas inventaris produk) ini akan selalu membantu dalam sebuah bisnis dropship.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta