Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Jangan Sampai Kebablasan, Ini Strategi Mengontrol Amarah Anak Usia Remaja

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Jangan Sampai Kebablasan, Ini Strategi Mengontrol Amarah Anak Usia Remaja

Pantau - Mengajarkan anger management atau pengelolaan amarah pada anak bukanlah hal mudah, apalagi ketika ia beranjak remaja. Pasalnya, ketika remaja mereka akan mulai mencari jati diri dan menunjukkan eksistensi dirinya. Oleh karena itu orang tua dianjurkan untuk lebih proaktif dalam membantu anak mengelola amarahnya.


Dilansir dari Connections Academy, begini cara yang tepat dan perlu orang tua terapkan untuk mengontrol menghadapi amarah anak remajanya.


Pahami pikiran anak


Penelitian menunjukkan bahwa otak remaja tidak berkembang seperti otak orang dewasa. Pada dasarnya, bagian otak yang mengelola emosi, nalar, dan pengambilan keputusan akan terus berkembang hingga pertengahan usia 20-an. Perubahan biologis ini sama sekali tidak berarti bahwa ada kekurangan kecerdasan selama masa remaja. Namun, karena keterampilan manajemen diri pada anak remaja masih berkembang, mereka mungkin akan mengalami kesulitan dalam menangani konflik, membuat pilihan yang baik, dan mengendalikan emosi mereka.


Usahakan selalu ada untuk anak


Orang tua bisa mempertimbangkan untuk mewajibkan waktu makan bebas perangkat elektronik baik itu telepon maupun televisi. Selama momen-momen seperti ini berlangsung, cobalah untuk memulai percakapan yang lebih akrab dengan anak remaja dan dengarkan baik-baik segala perkataan mereka.


Jaga perkataan orang tua terhadap anak


Berikan tanggapan yang tidak berkomitmen untuk menunjukkan bahwa orang tua mendengarkan anak mereka. Saat merespons anak, akan sangat membantu jika membingkai setiap pikiran negatif atau kontraproduktif secara positif. Ingatlah bahwa saat anak remaja berbagi masalahnya kepada orang tua, belum tentu mereka juga meminta kembali untuk memperbaikinya. Sering kali, anak hanya ingin berbagi apa yang salah tanpa mau dibombardir dengan solusi.


Sediakan waktu berkualitas 


Orang tua perlu fokus menunjukan kasih sayang, memvalidasi, dan bersikap positif tentang anak remaja dan kelebihannya. Yakinkan anak betapa mereka dicintai oleh orang tua baik dalam perkataan maupun perbuatan. Anak yang marah atau bersikap negatif terhadap orang tua kemungkinan besar merasa tidak aman dan tidak disayangi oleh ayah dan ibunya. Berikan perhatian penuh kepada anak remaja untuk meyakinkan mereka bahwa orang tua mencintai dan peduli.


Bantu anak meluapkan emosi dengan tepat


Melakukan hobi baru juga dapat membantu anak menjernihkan pikirannya sekaligus menghilangkan stres. Intinya, jangan ragu untuk mengajak anak melakukan berbagai hal yang menarik dan positif saat melihat tanda-tanda suasana hati yang buruk pada wajah mereka.


Penulis :
Annisa Indri Lestari