
Pantau.com - Gagasan, ide, konsep atau pendapat yang tercecer ternyata dapat dituangkan dalam sebuah pertunjukan. Komunitas Standarmime mempersembahkan penuangan rentetan ide tersebut dalam sebuah pertunjukan 'Black Hole'. Siapapun yang menyaksikan akan turut terhisap kedalamnya.Menggabungkan beberapa seni, Komunitas yang berkembang di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini menampilkan pertunjukan yang abstrak. Mulai dari seni olah tubuh, vokal, peran, sastra hingga pantomim ditampilkan dalam pertunjukan ini. "Seringkali kita punya gagasan-gagasan tapi tiba-tiba hilang, lalu spontan berpikir ini terhisap black hole akhirnya justru jadi ide temanya, teurs karena lingkungan di IKJ melihat banyak potensi lainnya, bernyanyi, musik, dan disiplin lainnya akhirnya jadi kolaborasi," ungkap sutradara dalam pementasan 'Black Hole', Damar saat ditemui usai menggelar pertunjukannya di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9/2018).
Pertunjukkan Standarmime yang begitu menyedot perhatian. (Foto: Pantau.com/ Ratih Prastika)"Ide (pertunjukan) tadi bukan dari (satu orang), tiap pemain punya ide masing-masing, jadi sutradara cuma menampung," katanya.Selain itu, kolaborasi juga melibatkan peran seni rupa dalam pra produksi untuk trik penyebaran informasi pertunjukkannya. Tak hanya itu, penonton yang hadir juga turut dilibatkan dalam satu barisan pertunjukan."Seni rupa sebagai penyebaran desain di medsos dibuat dengan tema blackhole, kita juga melibatkan semua orang yang hadir disini, jadi seperti masuk lobang hitam semua terhisap," ujar pria yang baru saja menyelesaikan pendidikan master Seni Urban IKJ ini.Beberapa imporvisasi dari peserta yang hadir juga turut melengkapi pertunjukan kolaborasi yang mengungkapkan arti kehilangan ini. "Kita sebagai tim bagaimana melibatkan penonton terlibat," katanya. "Ada yang kita (kenal) lihat hadir langsung kita brifieng sebagai improvisasi, sehingga pemeran terlihat banyak padahal intinya hanya 4, mungkin besok bisa beda lagi improvisasi-nya tergantung ada siapa atau ide apa," imbuhnya.Ungkapan kehilangan dalam pertunjukan ini seolah bersambut dengan tema 'Black Hole'-- menghisap apapun yang masuk kedalamnya. Lagu "Nostalgia" turut menjadi pamungkas dalam pertunjukkan ini. "Yang ingin disampaikan kata kuncinya kehilangan setiap orang punya kehilangan masing-masing, akhirnya nostalgia itu jadi penutup, karena waktu pasti akan terhisap, segalanya terhisap dan hanya bisa menjadi nostalgia," jelasnya.Pertunjukan ini digelar 1-2 September 2018 mulai pukul 19.30 WIB. Setidaknya 30 orang crew terlibat dalam pertunjukan yang dipersiapkan sejak satu bulan lalu ini.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta