Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Waduh! Anak Curi Tabungan Kuliah Demi Beli Mobil untuk Pacar

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Waduh! Anak Curi Tabungan Kuliah Demi Beli Mobil untuk Pacar
Foto: Ilustrasi. (Freepik)

Pantau - Ada seorang ibu kerja banting tulang mencari nafkah,  namun uang yang dihasilkannya justru dihabiskan untuk foya-foya oleh anaknya. 

Liu, wanita 41 tahun asal China, merupakan orangtua tunggal yang membesarkan anaknya, Xiaowei, seorang diri. Meskipun hidup serba pas-pasan, Liu sangat mementingkan pendidikan anaknya, dengan mengumpulkan sepeser demi sepeser.Wanita yang tinggal di Provinsi Sichuan ini mendepositokan seluruh tabungannya sebesar 500,000 yuan atau sekitar Rp 1 miliar atas nama Xiaowei. Dia bilang pada anaknya yang berusia 19 tahun bahwa uang tersebut ditabung untuk membayar biaya kuliahnya di masa depan.Memiliki harapan tinggi terhadap prestasi akademis putranya, Liu juga berjanji untuk menyisihkan 500,000 yuan lagi untuk Xiaowei, jika dia bekerja keras. Meskipun rekening bank dibuat atas nama anak, buku tabungan disimpan oleh Liu karena merasa putranya masih terlalu kecil untuk bertanggung jawab.Alangkah kagetnya Liu, begitu mengetahui bahwa Xiaowei -yang tahun ini menjadi mahasiswa baru- telah menarik semua uang dari rekening tabungannya. Pihak bank mengatakan bahwa putranya tersebut datang dan melaporkan kehilangan buku tabungan dan membuat nomor pin baru untuk kemudian menarik uang.Mirisnya lagi, semua uang itu ditransfer kepada kekasihnya, yang menghabiskan 200,000 yuan (Rp 435 jutaan) untuk membeli mobil dan bepergian bersama. Liu kemudian meminta Xiaowei dan kekasihnya untuk mengembalikan sisa uang 300,000 yuan namun mereka menolaknya, dengan dalih bahwa uang itu adalah miliknya, karena sang ibu telah menyimpankan untuknya.Seperti dikutip dari South China Morning Post, Liu pun memutuskan menuntut anaknya sendiri ke pengadilan pada Juni 2023. Masih memiliki hubungan darah antara ibu kandung dan anak, pengadilan Sichuan Mianyang Fucheng mencoba melakukan mediasi agar kasus tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan terlebih dahulu.Hingga saat ini, mediasi itu berhasil membuat Xiaowei menyadari bahwa uang tersebut ditabung untuk pendidikan masa depannya, bukan untuk membeli hadiah. Hasil mediasi juga meyakinkan Liu untuk memahami keinginan putranya yang ingin hidup mandiri.Ibu-anak ini akhirnya mencapai kesepakatan melalui mediasi, dan Xiaowei bersedia memberikan sisa uangnya kembali kepada ibunya. Sementara Liu menyatakan akan terus membayar uang sekolah dan biaya hidup Xiaowei setiap bulannya.
 

Penulis :
Annisa Indri Lestari