Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Dosen Komunikasi Stanford: Trik Ini Bisa Bikin Tampil Cerdas saat Public Speaking

Oleh Annisa Indri Lestari
SHARE   :

Dosen Komunikasi Stanford: Trik Ini Bisa Bikin Tampil Cerdas saat Public Speaking
Foto: Ilustrasi. (Pixabay)

Pantau - Mungkin kamu ingin tampil cerdas di depan atasanmu, atau kamu ingin terlihat profesional saat memaparkan presentasi di kantor atau kelas. Hal ini bisa kamu gapai jika mengetahui trik komunikasi yang tepat.

Menurut Matt Abrahams, dosen komunikasi strategis di Universitas Stanford dan penulis Think Faster, Talk Smarter: How to Speak Succesively When You're Put on the Spot, ada dua trik yang bisa kamu lakukan untuk terdengar lebih cerdas saat berbicara di depan umum.

Bicara Lebih Lambat dan Tenang

Harus kamu pahami bahwa berbicara terlalu cepat bisa membuat kamu terlihat gugup. Cobalah atur napas dan berbicara dengan lebih tenang.

“Berbicara lebih lambat akan memberikan persepsi akan perhatian, fokus, dan kepedulian,” kata Abrahams.

Ada tiga tips saat berbicara di depan umum yang membuatmu tampil lebih cerdas dan tenanng menurut Abrahams. Pertama, bernapaslah lebih rendah dan lebih lambat. “Semakin cepat Anda bernapas, semakin cepat Anda berbicara,” kata Abrahams.

Kedua, sinkronkan suara dengan gerakanmu. Cobalah membuat gerakan tangan lebih besar, atau berjalan lebih lambat sambil berbicara.

“Siapa pun yang berbicara dengan cepat akan memberi isyarat dengan cepat. Sebagian besar orang menyinkronkan hal tersebut,” kata Abrahams. “Jika Anda cepat bicara, cobalah memberi isyarat lebih luas.”

Ketiga, gunakan imajinasimu. Secara khusus, bayangkan kamu berbicara dengan orang yang fasih berbahasa bahasamu, namun bukan penutur asli.

“Kita cenderung melambat ketika berbicara dengan non-penutur asli, hampir secara naluriah,” kata Abrahams.

Gunakan Kata-kata yang Sederhana dan Mudah Dimengerti

gunakanlah kata-kata yang mudah dimengerti oleh orang lain. Lebih bagus lagi jika kamu bisa menjelaskan sesuatu yang rumit dengan menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami.

“Asal usul kata komunikasi berasal dari ‘membuat menjadi umum.’ Dan jika Anda mencoba membuat sesuatu menjadi umum, Anda harus menempatkannya dalam cara yang dapat dipahami orang lain,” kata Abrahams dikutip dari CNBC Make It

Pendapat Abrahams didukung oleh penelitian. Dalam sebuah penelitian tahun 2006, peneliti Daniel Oppenheimer meminta mahasiswa sarjana Universitas Stanford untuk merespons sampel tulisan yang berbeda dalam lima percobaan berbeda.

Ia menemukan bahwa penulis yang menggunakan font mencolok dan kata-kata rumit secara tidak perlu dipandang kurang cerdas dibandingkan mereka yang menggunakan kata-kata sederhana dengan teks biasa.

“Yang terbaik adalah bersikap komunikatif,” kata Abrahams. “Ada kalanya formalitas menjadi penting, seperti saat Anda berada di ruang sidang. Namun sebagian besar, bersifat komunikatif, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, bahasa yang tidak berisi jargon atau sarat akronim [membuat Anda tampak lebih pintar].”

Penulis :
Annisa Indri Lestari
Editor :
Ahmad Munjin