Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Alasan Mengapa Kesadaran Diri Emosional Sulit Dicapai Sebagian Orang

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

Alasan Mengapa Kesadaran Diri Emosional Sulit Dicapai Sebagian Orang
Foto: Ilustrasi orang merenung. Sumber: Pixabay

Pantau - Kita memerlukan tingkat kesadaran diri tertentu untuk benar-benar mengenal dan mencintai diri sendiri. Namun, tentunya hal itu tidak mudah untuk dicapai. Kita seringkali merenungkan bagaimana hubungan dengan orang lain, namun kebanyakan orang seringkali tidak memikirkan hubungannya dengan diri sendiri.

Kesadaran diri emosional adalah elemen dasar kecerdasan emosional, yaitu sekelompok kemampuan yang memungkinkan pengaturan emosi. Namun, kesadaran diri mungkin merupakan elemen yang paling sulit untuk dikembangkan. Dilansir YourTango, berikut adalah beberapa alasan mengapa kesadaran diri sulit dicapai beberapa orang:

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk melihat diri sendiri dengan jelas dan objektif

Mempelajari cara menjadi lebih sadar diri dapat dimulai dengan perubahan arah yang mendorong fokus kita lebih dalam lagi. Teori kesadaran diri Duval dan Wicklund didasarkan pada gagasan bahwa kita bukanlah pikiran kita, tetapi merupakan entitas terpisah yang mengamati pikiran kita. 

Kita mengevaluasi diri dengan memikirkan apakah pikiran, perasaan, dan tindakan kita sejalan dengan nilai atau standar kita. Dengan membandingkan nilai atau standar kita, kita mengetahui apakah diri kita sejalan dengan standar atau perlu melakukan perubahan.

Semakin kita memiliki kesadaran diri, semakin besar kemungkinan kita melakukan penyesuaian perilaku

Kesenjangan antara standar yang kita tetapkan untuk diri sendiri dan pikiran serta pilihan kita dapat menyebabkan ketidaknyamanan seiring dengan meningkatnya kesadaran diri.

Seseorang dengan kesadaran diri emosional yang rendah cenderung tidak melakukan penyesuaian perilaku dan lebih cenderung menghindari introspeksi di masa depan.

Semakin besar kesenjangan antara standar dan pilihan mereka, semakin kecil kemungkinan mereka untuk melakukan koreksi terhadap diri mereka sendiri

Mereka cenderung membiarkan standar mereka terkikis, sehingga mengurangi kesenjangan dan menutup mata dalam hal mengevaluasi diri.

Kebanyakan dari kita berada dalam mode autopilot

Kebanyakan dari kita mengunci pikiran, keyakinan, kebiasaan, dan perilaku kita sejak dini. Sikap seperti ini mendorong kita untuk enggan dalam mengupayakan kesadaran diri. Dan lebih parahnya adalah kita bahkan tidak menyadarinya.

Orang-orang berbicara tanpa berpikir

Kebanyakan orang tidak menjawab pertanyaan yang diajukan karena sedang dalam mode autopilot. Mereka bahkan mungkin tidak bisa memberikan jawaban yang jujur dan reflektif. Oleh karena itu, seluruh potensi yang ada akan menjadi hilang, begitu pula dengan potensi pertumbuhan. Kualitas-kualitas yang mendefinisikan hubungan otentik dibiarkan terkubur.

Mengembangkan kesadaran diri emosional dimulai dengan komitmen untuk melakukan pekerjaan batin yang berat

Ini berarti kita perlu mengatasi gangguan-gangguan yang menyebabkan kita mengalami rasa sakit emosional. Gangguan tersebut dapat diatasi melalui keheningan yang dapat dipupuk dengan perhatian penuh dan meditasi.

Perlunya ‘menemukan diri sendiri’

Ini adalah bagian yang paling sulit. Bagian menangis, bagian kebangkitan yang kasar untuk menemukan diri sendiri. Selain itu juga merupakan bagian yang penting yang mengungkapkan pesan-pesan hati kita, sehingga kepala kita dapat melakukan pengecekan realitasnya sendiri dan lepas dari autopilot.

Jika seseorang telah mencapai bagian ini, maka ia telah membangun jalan keluar dengan landasan yang kuat. Ia dapat memandang diri sendiri dengan jujur dan tidak takut dengan apa yang terjadi di masa lalu dan masa depan karena ia berpijak pada masa kini.

(Laporan: Latisha Asharani)

Penulis :
Firdha Riris
Editor :
Muhammad Rodhi