Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ini Akibatnya Jika Jarang Cuci Handuk Mandi

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Ini Akibatnya Jika Jarang Cuci Handuk Mandi
Foto: Ilustrasi orang menggunakan handuk (pexels.com/@olly/)

Pantau -  Pakar dermatologi di Cornell-New York Presbyterian Medical Center Marisa Garshick, MD pada siaran Livestrong tahun lalu mengatakan bahwa seperti halnya pakaian, jubah mandi atau handuk dapat menjadi sarang kotoran, minyak, serta penumpukan dari kulit saat seseorang memakainya. Kotoran ini akan menempel pada jubah mandi atau handuk lalu berpindah ‌kembali‌ ke kulit saat berikutnya dia mengenakan jubah.

Lebih lanjut ia menjelaskan kondisi ini dapat menyebabkan iritasi atau jerawat pada kulit, seperti jerawat punggung. Mirip dengan kaus kaki, handuk mandi bisa mulai menimbulkan bau tidak sedap dan membuat tubuh seseorang sedikit bau. Karena jika kita mengenakan sesuatu yang kotor setelah mandi, maka ini membuat kegiatan mandi yang dilakukan menjadi sia-sia dan dapat menggagalkan tujuan mandi, yaitu membersihkan kulit.

Menurut ahli mikrobiologi lingkungan di Universitas Arizona, virus pernapasan dapat bertahan berhari-hari pada pakaian, dan serangga penyebab diare dapat bertahan selama berminggu-minggu.

Handuk mungkin merupakan tempat berkembang biak yang lebih baik bagi kuman dibandingkan pakaian lainnya, karena kamar mandi sebagai tempat penyimpanannya cenderung hangat dan lembab.

Jika penggunaan handuk hanya sebentar, disarankan untuk mencucinya setiap tiga hingga lima kali penggunaan. Namun, apabila digunakan lebih sering atau lebih lama maka mencucinya lebih sering disarankan. Hal ini  berlaku apabila handuk dipakai saat memasak atau makan, karena partikel makanan dapat menempel.

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Muhammad Rodhi