
Pantau - Sebagai genre yang didedikasikan untuk penonton pria, serial shōnen sering kali menjadi korban idealisme dan stereotip maskulinitas yang berbahaya. Akan tetapi, pendekatan unik One Piece menjadikannya salah satu dari sedikit pengecualian. Karena gagasan One Piece tentang maskulinitas tetap berpusat pada sifat-sifat sehat dan nilai-nilai universal, yang pada gilirannya memungkinkan serial ini memperluas konsep kejantanan itu sendiri untuk mencakup berbagai karakter unik namun maskulin.
Sebagai salah satu anime dan manga yang populer, One Piece dapat memengaruhi stereotip maskulinitas melalui representasi karakter pria dalam ceritanya. Contohnya pada karakter Señor Pink, yang dengan mudah memiliki salah satu kilas balik paling emosional di One Piece.
Meskipun penampilannya tidak memiliki stereotip macho, Señor Pink dianggap sebagai pria sejati dalam segala hal dan yang membuatnya begitu mengagumkan adalah nilai-nilai yang diwakilinya. Faktanya, maskulinitas di One Piece tetap berpijak pada nilai-nilai positif seperti kehormatan, integritas, keberanian, dan yang paling penting, ambisi, yang juga berhubungan dengan banyak nilai inti serial ini.
Dalam kasus Señor Pink ini, titik lemahnya terhadap keluarganya dan kesedihan yang ia tunjukkan secara terbuka itulah yang membuatnya "keras kepala", seperti yang dikatakan tokoh lain bernama Franky.
Sebuah penelitian berjudul "Representasi Maskulinitas pada Tokoh Utama Anime One Piece" menyimpulkan bahwa ada dua bentuk maskulinitas yang dapat ditemukan dalam One Piece, yaitu hegemoni maskulinitas dan maskulinitas pria baru. Penelitian ini menggunakan teori semiotik Roland Barthes dan konsep maskulinitas yang dikemukakan oleh John Beynon untuk menganalisis data.
Baca juga:
Bukan Menjadi Raja Bajak Laut, Ternyata Ini Mimpi Luffy One Piece
10 Tokoh Live Action One Piece yang Akan Curi Perhatian di Season 2
Karakter utama One Piece yaitu Monkey D. Luffy adalah seorang pria yang memiliki sifat-sifat yang umumnya dianggap "maskulin" seperti keberanian, kekuatan fisik, dan semangat petualangannya dalam mencari harta karun. Namun, ada juga karakter pria lain dalam cerita ini yang mungkin memiliki ciri-ciri yang tidak sesuai dengan stereotip maskulinitas, seperti penampilan yang lebih feminin atau sikap yang lebih lembut.
Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa One Piece adalah sebuah cerita fiksi yang dapat menghadirkan berbagai karakter dengan keunikan dan kompleksitasnya sendiri. Representasi karakter pria dalam One Piece dapat mencerminkan atau menantang stereotip maskulinitas, tergantung pada cara kita memahami dan menafsirkannya.
Selain itu, pengaruh One Piece pada stereotip maskulinitas juga dapat tercermin dalam pengaruhnya terhadap penggemar dan budaya populer karena dapat mempengaruhi persepsi dan preferensi individu terhadap karakteristik dan perilaku yang dianggap "maskulin" dalam kehidupan sehari-hari.
Penting juga untuk diingat bahwa stereotip maskulinitas adalah konstruksi sosial yang dapat berubah seiring waktu dan perubahan sosial. Pandangan tentang maskulinitas juga dapat berbeda-beda dalam budaya yang berbeda.
- Penulis :
- Latisha Asharani