
Pantau - Rektor Universitas Pancasila belakangan ini ramai diperbincangkan di sosial media lantaran tersandung kasus pelecehan seksual. Dikutip dari Kompas Senin (26/02/2024) pelecehan seksual tersebut diduga terjadi pada 6 Februari 2023 lalu. Korban adalah seorang staf kampus yang pada saat itu diminta untuk menghadap rektor di ruangannya.
Akun X @tanyakanrl mengunggah sebuah kiriman menfess terkait hal ini.
“Gak bisa berkata apa-apa lagi. Miris banget pokoknya, sekelas rektor aja kaya gini gimana sistem pendidikan di Indonesia mau maju Pokok nya harus di usut tuntas Rektor Universitas Pancasila”
Banyak netizen merespons postingan ini dengan kekesalannya. Akun X @odesaa_ berkomentar, “rektor padahal, karena jabatannya bisa macem2 ya”
Sedangkan akun X lainnya, @ayasubak mengatakan, “Kayanya rektor yg kita butuhkan adalah tsunade senju”
Lantas, apa yang harus kita lakukan ketika mengalami pelecehan seksual?
Baca juga:
Diduga Terlibat Kasus Pelecehan, Rektor Universitas Pancasila Mangkir Panggilan Polisi
Hari Ini, Polisi bakal Periksa Rektor Univeristas Pancasila soal Dugaan Pelecehan
Pelecehan seksual dapat menimbulkan konsekuensi serius baik bagi korban maupun instansi/organisasi. Maka dari itu, penting untuk mewaspadai tanda-tanda pelecehan seksual dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya agar kita dapat merespons secara efektif jika hal itu terjadi. Tentunya kita semua mempunyai peran dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sehat yang bebas dari pelecehan seksual. Dan dengan mengidentifikasi, mencegah, dan merespons pelecehan seksual, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan produktif.
Menjadi korban pelecehan seksual bisa menjadi pengalaman yang sulit dan membebani. Namun, penting untuk diketahui bahwa terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri kita sendiri dan meminta pertanggungjawaban pelaku atas tindakannya. Dilansir Sentrient, berikut langkah-langkah yang harus kita lakukan jika mengalami pelecehan seksual.
1. Dokumentasikan kejadian
Catat rincian kejadian, termasuk tanggal, waktu, lokasi, dan apa yang dikatakan atau dilakukan. Jika ada saksi, catat nama dan informasi kontak mereka.
2. Laporkan kejadian tersebut
Hal yang paling penting yang harus dilakukan ketika mengalami pelecehan seksual adalah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang, seperti kepolisian. Laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang, baik itu perusahaan tempat korban atau pelaku bekerja, sekolah, atau penegak hukum setempat. Wanita yang menjadi korban kekerasan seksual dapat mengunjungi Komnas Perempuan untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Jika yang menjadi korban adalah anak-anak, kejadian ini dapat dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
3. Mencari dukungan atau ceritakan kepada orang terdekat
Penting untuk memiliki support system untuk membantu mengatasi dampak dari insiden tersebut. Pertimbangkan untuk berbicara dengan terapis atau konselor atau menghubungi kelompok dukungan bagi para penyintas pelecehan seksual.
4. Pertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum
Tentunya korban dapat memilih untuk mengambil tindakan hukum. Konsultasikan dengan pengacara atau kelompok advokasi korban untuk mempelajari lebih lanjut terkait hal ini.
5. Menjaga kesehatan fisik dan mental
Merasakan berbagai emosi, termasuk kemarahan, ketakutan, dan kesedihan adalah hal yang wajar. Tetapi cobalah untuk melakukan aktivitas perawatan diri seperti berolahraga, meditasi, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.
6. Lakukan pemeriksaan kesehatan
Setelah merasa sedikit tenang, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan mengikuti konseling. Karena hal ini dapat membantu mendapatkan bukti kuat dari rumah sakit terkait pelecehan seksual yang dialami. Selain itu, konseling juga dapat membantu dalam proses penyembuhan trauma.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani