Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Sekjen Paguyuban Rektor PTN Jatim Imbau Mahasiswa Tak Terprovokasi, Dorong Aspirasi Disampaikan secara Santun

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Sekjen Paguyuban Rektor PTN Jatim Imbau Mahasiswa Tak Terprovokasi, Dorong Aspirasi Disampaikan secara Santun
Foto: (Sumber: Sekretaris Jenderal Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jawa Timur sekaligus Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi. ANTARA/HO-Humas UPN Veteran Jatim)

Pantau - Sekretaris Jenderal Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, mengimbau mahasiswa agar tidak terjebak dalam provokasi saat menyampaikan aspirasi di tengah dinamika sosial yang berkembang.

Prof. Fauzi, yang juga Rektor UPN Veteran Jawa Timur, menekankan pentingnya menjaga esensi gerakan mahasiswa agar tetap dalam koridor konstitusional dan bermartabat.

"Kami memahami bahwa aspirasi mahasiswa lahir dari kepedulian terhadap bangsa. Namun kita semua juga merasakan kepedihan ketika suara-suara tersebut berubah menjadi kerusuhan dan perusakan," ujarnya.

Aspirasi Mahasiswa Harus Kritis, Santun, dan Bermartabat

Seluruh rektor PTN di Jawa Timur sepakat mendorong mahasiswa untuk menyampaikan pendapat secara:

  • Kritis
  • Santun
  • Bermartabat

Prof. Fauzi menegaskan bahwa kekerasan dan aksi perusakan bukan solusi atas perbedaan pendapat.

"Kekerasan dan perusakan bukanlah jalan keluar, melainkan meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat," tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh civitas akademika di Jawa Timur untuk bersama-sama berdoa agar:

  • Bangsa Indonesia diberi kekuatan menghadapi masa sulit
  • Perbedaan dapat dikelola dengan bijak
  • Demi mewujudkan Indonesia yang maju dan berdaulat

Perkuliahan di UPN Veteran Jatim Tetap Berjalan

Terkait kegiatan akademik di kampus yang dipimpinnya, Prof. Fauzi memastikan bahwa perkuliahan tetap berjalan sesuai ketentuan.

"Perkuliahan berlangsung secara daring, sementara kegiatan yang membutuhkan interaksi langsung seperti praktikum, konsultasi dosen, bimbingan tugas akhir, workshop, seminar, maupun layanan akademik tertentu tetap dilaksanakan secara luring," jelasnya.

Langkah ini diambil untuk menjaga keseimbangan antara hak menyampaikan pendapat dan tanggung jawab akademik mahasiswa.

Penulis :
Aditya Yohan