
Pantau-Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, bulan di mana kamu muslim berlomba-lomba utuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya. Selain menunaikan ibadah puasa. Bulan suci ini adalah waktunya untuk melakukan wisata religi.
Wisata religi, selain mendulang pahala juga bisa mengisi waktu ngabuburit. Salah satu lokasi yang bisa dijadikan wisata religi yaitu, Masjid Raya Al Jabbar. Seperti dilansir situs Masjid Raya Al Jabbar, arsitektur Masjid Raya Al Jabbar dirancang dari perpaduan arsitektur modern kontemporer dengan aksentuasi masjid Turki yang dihiasi seni dekoratif khas Jawa Barat.
Anda dapat menikmati bangunan utama masjid yang tidak memisahkan dinding, atap, dan kubah, melainkan hasil peleburan ketiganya menjadi satu bentuk setengah bola raksasa. Selian itu, ketiga sisi bangunan masjid dikelilingi sebuah danau besar yang, ibarat cermin, merefleksikan masjid menjadi berbentuk bulat utuh. Pada malam hari, kerlip tata cahaya menambah keindahan masjid.
Keindahan lainnya, yaitu adanya danau memiliki fungsi penting lain; sebagai retensi banjir sekaligus penyimpan air. Semua hal tersebut memang direncanakan dengan sangat seksama oleh sang arsitek, Mochamad Ridwan Kamil.
Masjid Raya Al Jabbar Didesain Tahun 2015
Adalah, Ridwan Kamil orang yang mendesain Masjid Raya Al Jabbar. Mantan Gubernur Jawa Barat ini adalah sosok yang berlatar belakang arsitek. Dia juga selalu berkeinginan dapat menunaikan wasiat sang ayahanda yang berpesan agar jangan pernah berhenti mendesain masjid. Usulan pendirian masjid didasari beberapa alasan. Pertama, Jawa Barat sebagai sebuah provinsi belum memiliki Masjid Raya tingkat Pemerintah Daerah Provinsi. Kedua, Jawa Barat adalah sebuah provinsi dengan jumlah penduduk pemeluk agama Islam terbanyak di Indonesia. Ketiga, Jawa Barat juga memerlukan masjid besar yang dapat membanggakan warganya.
Masjid Raya Al Jabbar juga memiliki berbagai filofosi. Diantaranya soal luas dan tingginya lantai salat dihiasi 27 relung terbuat dari relief tembaga yang ditempa dengan halus oleh tangan-tangan terampil para perajin yang sangat tekun. Relief berupa motif batik ini mewakili tiap kota dan kabupaten yang sekaligus mengekspresikan kekayaan seni masyarakat Jawa Barat.
Sementara itu, di lantai di bawah mezanin diterangi lampu kuningan karya perajin Gentur, Cianjur, dengan warna keemasannya yang mampu memberi rasa mewah. Di bagian dinding sisi barat, terdapat mihrab yang terhubung hingga mahkota di pucuk langit-langit yang melambangkan bahwa hanya kepada Allah SWT kita meminta.
Keistimewaan lainnya ada pada lantai dasar atau ma’rodh yang berisi museum sejarah Rasulullah SAW, sejarah perkembangan Islam di tanah air, dan sejarah Islam di Jawa Barat. Hal ini menjadikan Masjid Raya Al Jabbar sebagai satu-satunya masjid di Indonesia yang memiliki pusat edukasi berupa museum dengan penggunaan teknologi digital terkini.
Bangunan masjid dan danau memiliki luas lahan 26 Ha. Terdapat taman-taman tematik tentang kenabian yang menarik untuk dikunjungi oleh berbagai kalangan. Di sisi timur masjid, berdiri sebuah patung kaligrafi “Al Jabbar” berwarna emas karya seniman terkemuka.
Patung ini berdiri di atas plaza bundar yang permukaannya dilapisi teraso buatan tangan dengan motif Wadasan berwarna biru dan kuning cerah yang memberikan kesan elegan. Kemudian, di sisi timur ini juga terdapat beberapa aksentuasi khas masjid Turki yaitu pelataran besar dikelilingi koridor dengan naungan dihiasi kaca patri warna-warni, serta paviliun wudu dengan keran air bertempat duduk yang berhiaskan mozaik cantik karya tangan perajin Jawa Barat.
- Penulis :
- Wira Kusuma