billboard mobile
HOME  ⁄  Lifestyle

Viral di X, Apa Itu Asian Value yang Disebut di Podcast Total Politik?

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Viral di X, Apa Itu Asian Value yang Disebut di Podcast Total Politik?
Foto: Tangkapan layar tayangan podcast pada kanal YouTube Total Politik. (youtube.com/@TotalPolitik)

Pantau - “Asian Value” ramai diperbincangkan d X usai disinggung pada podcast Total Politik, yang mana salah satu host di podcast tersebut, Arie Putra, menyampaikan pendapatnya soal dinasti politik. Ia dituduh pro dinasti politik lantaran mengaitkan hal tersebut dengan “Asian Valua” dan “Human Rights”.

Episode Total Politik yang ditayangkan di YouTube pada Selasa (04/06/2024) menampilkan Pandji Pragiwaksono sebagai bintang tamu, yang mana pada tayangan tersebut Pandji terlihat menyanggah pandangan dua host podcast tersebut, Arie Putra dan Budi Adiputro.

Menurut Arie, pendapatnya mengenai dinasti politik tersebut berkaca dari kehidupan dan kedudukannya sebagai penganut “Asian Value”. Ia juga menyebutkan bahwa dinasti politik adalah bagian dari “Human Rights” atau Hak Asasi Manusia.

“Menurut lu dinasti politik gapapa?” tanya Pandji

For certain level, menurut gua its oke,” jawab Budi Adiputro.

“Kalo gua dalam batas Human Rights. Udah itu aja,” kata Arie Putra.

Pernyataan ini sontak menimbulkan banyak kontroversi lantaran mayoritas masyarakat berpendapt bahwa dinasti politik justru menghambat demokrasi dan sarat akan perilaku korupsi.

Namun, dalam podcast tersebut, Arie Putra justru mengatakan bahwa “ya korup tapi semua happy,” yang tentunya membuat banyak warganet emosi.

“Kalau kamu ngerasa hidupmu ga berguna selalu diingat saja bahwa ternyata ada orang yang nganggep dinasti politik itu "human rights". Gila, makin kesini yang gila-gila malah makin diwajarin, menyedihkan.” tulis akun @kev***********.

“Korup tapi semua happy? Itu karena yg ngomong ada di circle koruptor dan dia merasakan happy-nya. Gilak” akun lainnya @13***** berkomentar.

Apa itu Asian Value?

Dalam konteks politik, Asian Value adaah ideologi yang mengacu pada nilai-nilai disiplin, kolektif, kerjasama, berhemat, dan prestasi pendidikan. Tentunya ideologi ini berbeda dengan pandangan politik Barat yang cenderung individualis.

Namun, Asian values juga telah dikritik karena dianggap melanggengkan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kritik terhadap Asian values ini termuat dalam jurnal "Corruption and Asian Values: A Cultural Approach to Understand Corruption within Asian Society" yang ditulis oleh Yuniarti dan Rendy Wirawan pada tahun 2023.

Dalam jurnal tersebut, dikatakan bahwa Asian Value merupakan milai-nilai buday ayang menjadi ciri khas dari masyarakat Asia yang dianggap warisan yang kaya dengan nilai-nilai mulia seperti komunitarianisme, kekeluargaan, dan penghargaan terhadap otoritas.

Tetapi, meski dianggap memiliki karakteristik yang mulia, nilai-nilai tersebut juga bida mendorong seseorang untuk melakukan korupsi. Seringkali masyarakat Asia menyembunyikan tindakan korupsi dengan menggunakan nilai-nilai budaya mereka sebagai alasan.

Dalam konteks sosial, nilai-nilai Asia sering disalahpahami atau disalahgunakan untuk melakukan tindakan korupsi. Contohnya melalui pemberian hadiah. Sehingga membuat tindakan korupsi di Asia menjadi lebih sulit dilacak dan menimbulkan ketidakpastian apakah suatu aktivitas tertentu merupakan tindakan korupsi atau bukan.

Sementara itu, Human Rights yang juga disinggung oleh Arie Putra umumnya dipahami sebagai hak-hak dasar yang tidak dapat dicabut dan melekat pada semua manusia tanpa memandang usia, asal etnis, loksi, bahasa, agama, etnis, dan status sosial.  

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Muhammad Rodhi