billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Zulfan Lindan: Hasto Kristiyanto Harus Mundur dari Jabatan Sekjen PDIP Usai Kekalahan di Pilgub Jateng

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

Zulfan Lindan: Hasto Kristiyanto Harus Mundur dari Jabatan Sekjen PDIP Usai Kekalahan di Pilgub Jateng
Foto: Politikus senior Zulfan Lindan menilai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto harus bertanggung jawab atas hasil buruk Pilgub Jateng. YT Totpol

Pantau – Kekalahan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dalam Pilgub Jawa Tengah 2024 memunculkan desakan evaluasi internal di tubuh PDI Perjuangan (PDIP). Politikus senior Zulfan Lindan menilai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto harus bertanggung jawab atas hasil buruk ini dan sebaiknya mundur dari jabatannya.

Menurut Zulfan, peran Sekjen sangat dominan dalam menentukan strategi partai di berbagai wilayah, termasuk Pilkada Jawa Tengah. Ia menyebut Hasto menjadi salah satu pihak yang bertanggung jawab karena mengintervensi kinerja Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, yang seharusnya lebih fokus dalam memenangkan pasangan calon.

"Bagaimana Bambang Pacul mau kerja all out kalau diintervensi terus oleh Sekjen partai? Misalnya datang ke sana, ngatur ini itu. Kalau kalah, dia (Bambang Pacul) yang disalahkan. Kalau menang, dia (Sekjen) yang dianggap hebat. Itu tidak adil," ujar Zulfan dalam Podcast Total Politik yang dikutip Kamis (5/12/2024).

Baca juga: PDIP Pecat 27 Kader Buntut Pelanggaran Pilkada 2024

Zulfan menambahkan, sebagai Sekjen, Hasto memiliki wewenang besar dalam menentukan arah kebijakan partai, termasuk keputusan untuk tidak berkoalisi dengan partai lain di Pilgub Jateng. Keputusan ini dinilai menjadi salah satu faktor yang melemahkan PDIP dalam menghadapi pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus).

Evaluasi Internal dan Kekalahan 
Pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin, yang didukung KIM Plus, berhasil unggul di lima kota/kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Grobogan, Klaten, Kota Salatiga, Kota Tegal, dan Sukoharjo. Berdasarkan hasil sementara rekapitulasi suara oleh KPU, pasangan ini juga tercatat unggul secara keseluruhan dengan selisih tipis.

Kekalahan ini semakin menjadi perhatian setelah pasangan Luthfi-Yasin sebelumnya juga diprediksi unggul dalam sejumlah quick count. Zulfan menilai hasil ini menunjukkan adanya kelemahan strategi di tingkat nasional yang harus dievaluasi serius oleh PDIP.

"Kalau kita melihat peran Sekjen itu besar sekali. Pilkada itu paling dominan bukan di Ketua DPD atau DPW, tapi di level nasional. Sekjen yang bertanda tangan untuk semuanya. Jadi, kenapa bukan Hasto yang mundur?" tegas Zulfan.

Bambang Pacul Tidak Harus Mundur
Terkait desakan agar Bambang Pacul mundur dari Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Zulfan justru membela posisinya. Menurutnya, Bambang telah bekerja semaksimal mungkin, namun kendala di tingkat pusat membuat upaya memenangkan Andika-Hendrar menjadi kurang efektif.

"Saya rasa bukan Bambang Pacul yang perlu mundur. Kalau kita lihat secara objektif, tanggung jawab besar ada di Sekjen. Jadi, ini saatnya PDIP melakukan evaluasi mendalam," pungkas Zulfan.

Kekalahan PDIP di Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai basis kuat partai berlambang banteng, menjadi pukulan berat. Evaluasi menyeluruh di tubuh partai diharapkan dapat mengantisipasi kejadian serupa di Pilkada lainnya.

Penulis :
Muhammad Rodhi